30.9 C
Jakarta

Islam Melawan atau Membenarkan Hoaks?

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanIslam Melawan atau Membenarkan Hoaks?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Pada era informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita seringkali disuguhi berbagai informasi hoaks atau berita palsu yang menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform digital lainnya. Yang jelas, informasi hoaks ini mengganggu ketenangan pikiran, bahkan dapat mempengaruhi pandangan dan keyakinan kita terhadap suatu agama, termasuk Islam.

Pada tulisan ini saya sengaja menghadirkan pandangan Al-Qur’an merespon berita hoaks. Apakah berita hoaks masih dibenarkan oleh agama Islam? Ataukah justru hoaks dilawan secara habis-habisan? Saya tertarik melihat dari pendekatan Al-Qur’an, karena ia adalah kitab yang memiliki kesakralan dan kebenaran yang mutlak.

Islam menekankan pentingnya kebenaran dan keadilan. Allah menyebutkan dalam surah al-Hujurat ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” Ayat ini menunjukkan pentingnya verifikasi dan penelitian yang hati-hati sebelum menerima dan menyebarkan berita. Umat Islam harus mencari kebenaran dan mengevaluasi sumber informasi dengan cermat sebelum mengambil sikap atau mengambil tindakan.

Selanjutnya, Islam menekankan pada nilai-nilai integritas dan kejujuran. Disebutkan dalam surah al-Baqarah ayat 42 bahwa umat Islam hendaknya tidak menyembunyikan kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa menyebarkan hoaks atau berita palsu bertentangan dengan ajaran Islam yang menghormati integritas dan kejujuran. Umat Islam harus berkomitmen menjadi pribadi yang jujur dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi.

BACA JUGA  Mengulik Model Lebaran Ketupat di Madura

Islam juga menekankan pentingnya berpikir kritis dan menggunakan akal sehat dalam menghadapi hoaks. Allah menyebutkan dalam surah al-Anfal ayat 22, “Sesungguhnya seburuk-buruk binatang di sisi Allah ialah orang-orang yang tuli, yang tidak menggunakan akal.” Ayat ini mengingatkan kita untuk menggunakan akal sehat dan berpikir kritis dalam mengevaluasi kebenaran suatu informasi. Sebagai umat Islam, kita harus menggali pengetahuan dan berusaha memahami konteks yang lebih luas sebelum kita mempercayai atau menyebarkan suatu berita.

Kita ditekankan pula mencari pengetahuan dan pembelajaran yang berkelanjutan. Allah berfirman dalam surah al-Anbiya ayat 7, “Kami tidak menurunkan sebelum kamu, melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami wahyukan kepada mereka dari penduduk desa-desad (terdahulu). Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” Ayat ini mengingatkan kita untuk mencari pengetahuan dari ahli yang kompeten dalam bidangnya. Dalam melawan hoaks, umat Islam harus mengandalkan para ulama dan sarjana Islam yang terpercaya dalam mencari penjelasan dan pemahaman yang benar tentang agama mereka.

Sebagai penutup, dalam melawan hoaks, kita hendaknya mematuhi prinsip-prinsip yang jelas tentang kebenaran, keadilan, integritas, berpikir kritis, pembelajaran, dan berbicara dengan kebijaksanaan. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam melawan hoaks dan menyebarkan kebenaran.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru