27.3 C
Jakarta

Nasionalisme dari Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Harus Diapresiasi

Artikel Trending

KhazanahOpiniNasionalisme dari Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Harus Diapresiasi
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Ajang Piala AFC U-23 2024 sedang diperbincangkan oleh banyak orang di berbagai penjuru dunia. Meskipun ajang ini hanya sekelas Asia, namun mendapatkan perhatian khalayak secara luas. Tak heran jika beritanya selalu trending di setiap pertandingan yang dijalaninya. Sekalipun Timnas Indonesia takluk melawan Uzbekistan tadi malam, namun ada sisi lain yang harus diapresiasi bersama, yaitu spirit nasionalisme para pemain.

Untuk diketahui, setidaknya terdapat 16 negara yang tergabung dalam ajang ini. Negara tersebut di antaranya, Qatar selaku tuan rumah, Yordania, Australia, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, China, Irak, Arab Saudi, Thailand, Tajikistan, Vietnam, Malaysia, Uzbekistan, dan Kuwait.

Indonesia sendiri tergabung di dalam grup A bersama dengan Australia, Yordania, dan Qatar. Grup A tersebut termasuk ke dalam grup neraka karena diisi oleh tim-tim kuat di negara Asia. Apabila dilihat dari ranking FIFA saja sudah terlihat jelas kekuatan dari setiap timnas tersebut.

Qatar menduduki peringkat FIFA 37, Australia peringkat 23, Yordania peringkat 71, dan Indonesia peringkat 134. Apabila dilihat di atas kertas, Indonesia dianggap sebagai tim underdog. Namun kenyatannya di lapangan, Indonesia mampu besaing dengan tim raksasa Asia tersebut.

Hal tersebut disebabkan karena pelatihan yang keras dan disiplin dari pelatih asal Korea Selatan bermana Shin Tae Yong. Berkat asuhannya, Timnas Indonesia mampu tampil apik melawan tim-tim kuat. Meskipun awalnya diragukan, namun Timnas Indonesia terbukti mampu memperlihatkan kemampuan terbaiknya hingga kini lolos ke Semi Final Piala AFC U-23 2024.

Perjuangan Timnas Indonesia

Perjuangan Timnas Indonesia di ajang AFC tentu tidak mudah. Masuk ke dalam grup A yang diisi oleh tim-tim kuat Asia membuat skuad Timnas Indonesia harus ekstra kerja keras. Pada pertandingan pertama yang berlangsung pada tanggal 15 April 2024 melawan Qatar, Indonesia harus menelan pil pahit kekalahan dengan skor 2-0.

Kekalahan tersebut cukup tidak adil, pasalnya pengadil lapangan atau wasit terkesan berat sebelah sehingga mengakibatkan kekalahan bagi Indonesia. Pada pertandingan ini juga, Indonesia mendapatkan 2 kartu merah yang cukup merugikan untuk pertandingan selanjutnya. Kartu merah tersebut harus diterima oleh Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta.

Pertandingan kedua, Indonesia melawan Australia pada 18 April 2024. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Indonesia dengan skor yang sangat tipis yaitu 1-0. Gol tersebut dicetak oleh Komang Teguh dengan nomor punggung 4. Laga ini cukup menegangkan, pasalnya Australia mendapat hadiah penalti. Namun, beruntungnya penalti tersebut bisa ditepis dengan baik oleh Ernando.

Kemenangan ini membuka peluang lebar Timnas Indonesia untuk bisa masuk ke perempat final. Pada pertandingan terakhir penyisihan grup, Indonesia harus melawan Yordania dan merupakan laga hidup dan mati untuk merebut tiket ke perempat final. Pertandingan ini dilaksanakan pada 21 April 2024 lalu.

Tanpa diduga, Indonesia mampu memang dengan mudah melawan Yordania dengan skor telak 4-1. Gol Indonesia diciptakan oleh Marselino pada menit ke-23 dan ke-70. Sementara, 2 gol lainnya diciptakan oleh Witan Sulaiman pada menit ke-40, dan Komang Teguh pada menit ke-86. Kemenangan ini mengantarkan Indonesia ke perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola tanah air.

Pada pertandingan perempat final, Indonesia harus berhadapan dengan tim Korea Selatan. Pertandingan tersebut digelar pada 26 April 2024 lalu. Tentu saja ini bukan pertandingan yang mudah karena Korea Selatan dianggap lebih unggul dibandingkan Indonesia. Peringkat FIFA-nya pun selisihya terlalu jauh. Saat ini, Korea Selatan menduduki peringkat 23 FIFA dan Indonesia peringkat 134.

BACA JUGA  Hardiknas: Momentum Menengok Realitas Program Merdeka Belajar

Namun, di dalam dunia sepak bola tidak ada hal yang tidak mungkin. Buktinya Indonesia mampu mengimbangi permainan Korea Selatan. Bahkan dilihat dari statistik permainannya, Indonesia terlihat lebih unggul. Pertandingan tersebut cukup mendebarkan. Pasalnya, skor akhir hingga babak ekstra time tetap seri yaitu 2-2. Alhasil pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti untuk mendapat pemenangnya.

Drama adu penalti pun tidak berjalan begitu mulus karena Arkhan Fikri tidak bisa memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Beruntung, Ernando mampu menepis 2 bola lawan sehingga berakhir dengan kemenangan Indonesia dengan skor 11-10. Dengan begitu, sejarah pun kembali tercipta. Di mana, Timnas Indonesia berhasil lolos ke Semi Final AFC Cup U-23 2024 untuk pertama kalinya. Haru dan bangga pun tak bisa terbendung dari para pemain, tim official, dan para suporter.

Jiwa Nasionalis Pemain Naturalisasi

Pada ajang Piala Asia U-23 2024, Indonesia diperkuat oleh beberapa pemain naturalisasi dari berbagai negara. Pemain tersebut di antaranya adalah Ivar Jenner (Utrecht, Belanda), Rafael Struick (ADO Den Haag, Belanda), Justin Hubner (Corezo Osaka, Jepang), dan Nathan Tjoe A On (SC Heerenveen, Belanda).

Jiwa nasionalis dari para pemain naturalisasi tersebut patut diapresiasi oleh masyarakat Indonesia dan bisa dijadikan sebagai teladan yang baik. Meskipun belum lama dinaturalisasi, namun para pemain tersebut sudah mulai hapal dengan lagu Indonesia Raya dan sedikit demi sedikit mulai belajar bahasa Indonesia.

Pemain Ivar Jenner memiliki darah Indonesia dari sang ayah, kakek dan neneknya. Nenek Ivar berasal dari Jember, Jawa Timur. Kecintaannya dengan keluarga menjadi alasan utama mengapa dirinya mau dinaturalisasi. Ivar ingin membanggakan keluarganya dan ingin membuat suporter Indonesia merasa senang jika dirinya bergabung di Timnas Indonesia. Ivar mengaku banyak dukungan dari suporter Indonesia melalui media sosial yang menginginkan dirinya untuk bergabung di timnas.

Selanjutnya, Rafael Struick merupakan pemain yang memiliki darah Indonesia yaitu dari Kota Semarang. Kecintaannya dengan negara Indonesia, menjadikan dirinya mau dinaturalisasi tanpa harus pikir panjang. Dirinya merasa sangat bangga ketika bisa bermain di Indonesia dan mencetak gol untuk Timnas Indonesia.

Berlanjut ke Justin Hubner yang memiliki darah Belanda dari ibunya dan darah Indonesia dari sang ayah. Diketahui bahwa di dalam diri ayahnya mengalir deras darah Jakarta, Bandung, dan Makassar sehingga dirinya bisa dinaturalisasi. Ia mau membela tanah air karena merasa kagum dengan suporter Timnas Indonesia yang begitu besar. Dirinya sangat bangga bisa bermain bersama timnas karena itu merupakan cita-cita Noah (sahabatnya) yang sudah meninggal terlebih dahulu.

Nathan Tjoe A On memiliki kisah perjuangan yang lebih haru untuk membela sepak bola tanah air. Dalam dirinya mengalir darah Indonesia yang begitu deras dari kakek buyutnya yang notabene pahlawan dari Semarang yang gugur dalam mengusir para penjajah. Semangat tersebut menjadi inspirasi Nathan Tjoe A On untuk ikut serta berjuang mengharumkan nama Indonesia. Sejak kecil, sudah tertanam dengan kuat rasa cintanya terhadap tanah air.

Oleh sebab itu, ketika berseragam timnas dirinya berjanji akan berjuang dengan penuh semangat dan pantang menyerah demi memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Hal tersebut bisa dilihat dari permainannya yang selalu on fire di lapangan dan mampu bergerak aktif di berbagai lini tanpa terlihat kelelahan. Selain itu, dirinya juga tidak segan mengarahkan pemain lain di lapangan.

Anni Saun Nafingah
Anni Saun Nafingah
Alumni Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Semarang

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru