29.5 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXX): Eks Napiter Khoirul Ihwan Ternyata Pernah Gabung dengan HTI

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXX): Eks Napiter Khoirul Ihwan Ternyata Pernah Gabung...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Terorisme menjadi isu global yang sampai detik ini masih terus bergulir. Belum tuntas isu ini dibahas, sebab aksi-aksi kekerasan berwajah terorisme masih saja terjadi di mana-mana.

Pemerintah tentu terus mengerahkan segala kemampuannya untuk mengatasi sampai tuntas aksi-aksi terorisme. Bisa saja melalui BIN, BNPT, dan masih banyak yang lainnya. Meski sekarang negara sedang sibuk menghadapi Pilpres.

Usaha yang dilakukan pemerintah dalam deradikalisasi sedikit banyak telah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Buktinya banyak pelaku terorisme telah bertobat dan kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan yang diridhai oleh Allah dan diterima oleh semua orang.

Salah seorang yang pernah terpapar terorisme dan sekarang sudah hijrah adalah Khoirul Ihwan. Khoirul melakukan gerakan teroris sejak 1998. Namun, dia tidak langsung melakukan aksi, tapi butuh waktu dan proses yang cukup panjang.

Khoirul pernah mondok atau masuk pondok pesantren (ponpes). Di ponpes itu dia dikenalkan partai politik (parpol) berideologi Islam dan politik Islam. Kemudian masuk dan aktif di ranah intoleransi. Ketika aktif di beberapa ormas Islam, sikapnya semakin fanatik. Bersamaan dengan itu, dia juga menarik diri dari parpol.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXVIII): Eks Napiter Sugeng Sukses Kembangkan Usaha Water Boom, Pemancingan Hingga Kuliner

Sehingga, Khoirul memiliki suatu kesimpulan, bahwa demokrasi adalah perbuatan syirik dan dia memilih keluar. Kemudian dia aktif di Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan organisasi terlarang lainnya. Masuk ranah terorisme ketika dia jihad. Waktu itu dia masih berani berontak sebab belum ada UU-nya.

Pada 2008 Khoirul aktif di Jamaah Tiban Melayu, generasi ini yang paling awal memiliki paham radikal melalui medsos, lalu di blow-up ISIS pada 2015-an. Kemudian menyusun strategi, mulai dari amaliah 2009 di Aceh, Jakarta dan Cirebon. Ke Sulawesi membuat pelatihan jihadis militer bersama Santoso. Dia dan temannya ada banyak clash sehingga pecah. Dia menghalalkan darah dan harta semua orang termasuk keluarga.

Kurang lebih begitu perjalanan Khoirul. Apa pun yang terjadi pada Khoirul hendaknya dijadikan pelajaran bagi semua pemeluk agama. Agar kerukunan tetap terjalin.[] Shallallahu ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita eks Napiter Khoirul Ihwan yang dimuat di media online Suarabaru.id

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru