28.2 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXVIII): Eks Napiter Sugeng Sukses Kembangkan Usaha Water Boom, Pemancingan Hingga Kuliner

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXVIII): Eks Napiter Sugeng Sukses Kembangkan Usaha Water...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Terorisme menjadi isu global yang butuh segera diatasi karena jika ia dibiarkan maka akan menjadi masalah besar bagi eksistensi negara dan bangsa ini. Negara akan hancur dan bangsa ini tidak memiliki harapan di masa depan.

Pemerintah di berbagai negara termasuk di Indonesia berusaha keras untuk memerangi terorisme dengan melakukan tindakan-tindakan yang nyata seperti Densus 88, BNPT dan BIN. Beberapa sayap pemerintah ini telah berhasil mengurangi angka tradisi teror negeri ini.

Salah seorang yang telah bertaubat dan hijrah dari terorisme adalah Sugeng (nama samaran). Dia merupakan mantan teroris dalam kasus hendak meracuni anggota Polri dengan mencampuri racun ke dalam air galon. Dia pernah bergabung dengan Jamaah Islamiyyah (JI) dan Jamaah Ansharud Daulah (JAD).Sekarang Sugeng sudah

Sekarang Sugeng sudah bertobat dan hijrah dari paham lamanya. Dia memfokuskan diri mengembangkan usaha wisata dan kuliner. Dia telah mengikrarkan diri mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wisata dan kuliner yang dikelola, di antaranya waterboom, outbound, tempat pemancingan, dan rumah makan, yang ditempatkan di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Usaha ini mulai dirintis sejak tahun 2020 lalu, dan baru dibuka untuk umum sejak setahun lalu (2022). Dan kini usahanya terus berkembang, hingga berhasil menggaet masyarakat sekitar untuk direkrut menjadi karyawan.

Itikad ingin mengubah nasib ekonomi lebih baik dengan membuka usaha yang bisa bermanfaat, dan menyenangkan atau bisa menghibur orang lain, merupakan bagian dari jihad. Dipilihnya lokasi pengembangan wisata di daerah pinggiran yang jauh dari perkotaan, menurut Wartoyo sangat tepat, karena masyarakat desa juga butuh hiburan yang menyenangkan.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXII): Dodi Suridi Eks Napiter Pernah Rakit Bom untuk Diledakkan di Thamrin

Untuk tiket masuk terjangkau bagi masyarakat desa yang ingin bermain air yakni cukup merogoh kocek Rp 15 ribu, bisa berenang sepuasnya. Kalau akhir pekan pengunjung bisa mencapai 400 orang yang datang untuk berenang. Apalagi ini memasuki musim liburan akhir tahun, bisa mencapai lebih dari 500 pengunjung setiap harinya.

Untuk kuliner yang ditawarkan berbagai macam jenis makanan dan menu andalan seperti ayam goreng dengan sambal yang super pedasnya. Di depan rumah makan ada taman, yang kalau malam untuk nongkrong anak muda sambil ngopi-ngopi. Di sana juga disediakan live musik untuk menghibur pengunjung resto.

Fasilitas lainnya, yakni ada musala yang tidak hanya digunakan sebagai tempat orang menjalankan ibadah salat semata. Namun, juga digunakan pengajian umum, termasuk melibatkan eks-narapidana dan keluarganya untuk mendengarkan tausiah dari Kemenag maupun Pemkab Brebes.

Sebagai penutup, ini merupakan kisah Sugeng yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua agar tidak terjebak dalam aksi-aksi terorisme dan bagi yang sudah terpapar diharap untuk kembali ke jalan yang benar seperti yang telah dilakukan oleh Sugeng tadi.[] Shallallahu ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita eks napiter Sugeng yang dimuat di media online Viva.co.id

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru