29.5 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXVII): Aksi dan Dukungan terhadap Eks Napiter Salsa Bangkit dari Stigma Teroris

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXVII): Aksi dan Dukungan terhadap Eks Napiter Salsa...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Menjadi terorisme bukanlah pilihan jika korbannya tahu bahwa terorisme merupakan paham yang berseberangan dengan Islam. Islam sendiri tidak membenarkan terorisme sebab ia adalah aksi pembunuhan. Karena menjadi keselamatan satu jiwa sama dengan menyelamatkan seluruh jiwa dan begitu pula sebaliknya. (QS. al-Maidah: 32).

Di tengah tragisnya tindakan terorisme ada beberapa warga negara Indonesia yang terjebak di dalamnya. Bisa jadi mereka masuk di dalamnya karena ketidaktahuan akan bahaya dan larangan terorisme. Bisa jadi mereka tahu dan memang sengaja gabung di sana. Menariknya, orang yang tidak sengaja/tidak tahu dapat disebut dengan korban. Korban ini bisa dipulihkan agar kembali ke jalan yang benar (al-shirath al-mustaqim). (QS. al-Fatihah: 6).

Satu dari warga Indonesia yang terjebak terorisme adalah perempuan bernama Salsa (nama samaran). Salsa masih ingat ketika dulu menyesatkan masyarakat yang tinggal berdekatan dengannya. Dia lakukan itu jelas karena berbeda paham saja. Padahal, adagium menyebutkan: “Perbedaan itu rahmat“. Termasuk berbeda dalam pemikiran. Karena, kepala boleh sama, tapi isinya berbeda.

Setelah tertangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, Salsa melakukan titik balik atau, dapat disebut dengan, “hijrah”. Dia meninggalkan masa lalunya dan kembali ke jalan yang benar. Namun, tantangan yang dihadapi Salsa di tengah hijrahnya adalah sikap masyarakat di mana dia tinggal; apakah mereka menerimanya kembali atau sebaliknya?

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXX): Eks Napiter Khoirul Ihwan Ternyata Pernah Gabung dengan HTI

Bersyukurnya, masyarakat memberikan dukungan kepada Salsa untuk hijrah dan meninggalkan terorisme. Dukungan ini menjadi penguat bagi Salsa untuk tidak kembali ke jalan kesesatan terorisme. Apalagi, Salsa sekarang menyibukkan diri membangun usaha guna membantu ekonomi keluarga. Justru usaha dalam memperbaiki ekonomi adalah jihad yang sesungguhnya. Jihad ternyata bukan terorisme yang menyebabkan banyak korban berjatuhan.

Selain itu, Salsa juga mendapat dukungan dari sayap pemerintah dalam penanganan terorisme, yaitu BNPT. BNPT memberinya bantuan berupa modal usaha. Langkah pemerintah ini sudah sangat bagus sebab dia langsung memberikan solusi agar eks napiter tidak kembali ke paham masa lalunya.

Sebagai penutup, perjalanan hidup Salsa terjebak dalam terorisme jelas bukan kehendaknya. Dia masuk di dalamnya karena berawal dari ketidaktahuan. Begitu sudah sadar, dia kembali ke jalan yang benar, jalan yang penuh cahaya. Masyarakat juga menerima hijrah Salsa, meski dia punya masa lalu yang suram.[] Shallallahu ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita eks napiter Salsa yang dimuat di media online Womenandcve.Id

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru