27.8 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXVI): Mantan Napiter Toni Saronggalo Dapat Bantuan Wirausaha dari Polres Lamongan

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXVI): Mantan Napiter Toni Saronggalo Dapat Bantuan Wirausaha...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Terorisme menjadi isu global yang sampai detik ini masih tetap bergulir. Bukti bahwa terorisme itu masih eksis dapat dilihat dari para pelaku teror yang masih belum semuanya kembali kepada NKRI. Ini membuktikan bahwa mereka masih tetap berpegang kepada pemahaman lamanya untuk menentang NKRI.

Meskipun begitu, pemerintah tetap melakukan deradikalisasi untuk mengurangi angka orang-orang yang terpapar terorisme sehingga mereka kembali kepada jalan yang benar yaitu menjaga NKRI. Usaha pemerintah ini membuahkan hasil yang cukup menggembirakan dengan dibuktikan hijrahnya beberapa para pelaku teror dan berikrar kembali ke NKRI.

Seorang yang pernah terjebak terorisme dan sekarang sudah kembali ke NKRI adalah Toni Saronggalo. Toni mantan napi terorisme (Napiter) asal Lamongan. Dia bebas pada 27 Desember 2017 lalu melanjutkan usahanya berdagang ayam.

Toni pun mendapat bantuan alat bubut bulu ayam sebagai penunjang usahanya. Alat bubut bulu ayam tersebut diserahkan langsung Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung ke Toni Sarunggalo disaksikan oleh ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi.

Kembalinya Toni ke jalan yang benar tentu mendapatkan banyak support dari berbagai kalangan termasuk yang dilakukan oleh pemerintah tersebut. Tentunya juga, Toni mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar Karena dia sudah benar-benar bertaubat dan perbuatannya untuk berbisnis itu merupakan langkah yang dibenarkan oleh agama dan diterima akal banyak orang.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXIV): Eks Napiter Atok Kini Blusukan ke Lapas Jadi Juru Dakwah Deradikalisasi

Perjalanan hidup Toni ini hendaknya dapat dijadikan pelajaran bagi siapapun, baik mereka yang pernah terpapar terorisme ataupun tidak. Bagi yang pernah terpapar hendaknya segera hijrah dan bertaubat seperti yang dilakukan oleh Toni. Sedangkan bagi yang belum terpapar hendaknya berhati-hati bahwa terorisme itu sungguh sangat berbahaya terhadap kepribadian seseorang dan masa depannya.

Perjalanan hidup Toni yang diceritakan pada tulisan ini sebagai pengingat bagi kita bahwa orang yang bijak tidak perlu dia melakukan kesalahannya sendiri untuk menjadi benar tetapi bagaimana dia itu bisa membaca kesalahan orang lain sehingga dia tidak melakukan kesalahan yang sama. Di situ orang yang bijak akan menghindari kesalahan yang sama untuk menggapai kebenaran yang diinginkan.

Lebih daripada itu, yang terpenting bukanlah tentang Toni, tetapi lebih kepada kewaspadaan diri terhadap paham dan aksi-aksi yang membahayakan seperti terorisme tersebut. Semoga kita menjadi pribadi yang selalu dijaga oleh Allah agar terhindar dari aksi-aksi terorisme.[] Sallallahu ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita Eks Napiter Toni Saronggalo yang dimuat di media online Detik.com

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru