32.5 C
Jakarta

Potensi Sel-Sel Teroris Bangun Menjelang Pemilu

Artikel Trending

Milenial IslamPotensi Sel-Sel Teroris Bangun Menjelang Pemilu
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 40 tersangka terorisme anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang diklaim hendak menggagalkan pelaksanaan Pemilu 2024. Diketahui, seluruh tersangka teror JAD dan Anshor Daulah (AD) itu ditangkap di sejumlah wilayah.

Menurut pengakuan Densus 88, ada sekitar 23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat, kemudian 11 di wilayah DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah. Dan seluruh tersangka itu adalah bagian dari kelompok JAD pimpinan AU yang telah melakukan baiat atau memberikan dukungan terhadap Daulah Islamiyah alias ISIS.

Menggagalkan Pemilu

Menariknya, tersangka teroris ini memang sejak lama memiliki misi untuk menggagalkan sejumlah hari penting bagi Indonesia, salah satunya adalah pemilihan presiden. Kelompok JAD pimpinan AU ini telah lama berencana melakukan sejumlah aksi untuk menggagalkan atau mengganggu pelaksanaan Pemilu 2024.

Alasan-alasan mereka ingin melakukan aksi masih dalam area teologis. Bagi mereka, pemilu adalah maksiat, sementara demokrasi dianggap sistem yang melanggar hukum syariat. Oleh karena itu, teroris ini hal pertama yang ingin dilumpuhkan adalah polisi dan tentara.

Mengapa polisi dan tentara? Sebab mereka adalah aparat-aparat keamanan yang menjadi pengamanan dalam rangkaian kegiatan pemilu. Mereka adalah orang pertama yang menjadi senjata pengamanan dalam konstelasi politik di tanah air.

Jika para aparat sudah bertekuk lutut dan lemah, maka Indonesia berada dalam situasi chaos. Rangkaian kegiatan demokrasi tidak bisa berjalan seperti semestinya. Dan para teroris ini leluasa dalam melakukan pengambilan kekuasaan di Indonesia.

BACA JUGA  Kelucuan Pengedar Khilafah dalam Menanggapi Perbedaan Awal Bulan Puasa

Saya kira ini adalah misi yang tidak sederhana. Sebab mereka ternyata sudah mempersiapkan sedemikian rupa. Mulai dari persenjataan berupa senjata api jenis AK-47, peluru tajam, magazine dan sejumlah bahan baku yang bisa digunakan sebagai alat peledak. Sedikit lagi, mereka benar-benar berada dalam kondisi yang sangat matang.

Sel-sel teroris yang tidur ini bangkit kembali hanya untuk melakukan serangan menggagalkan pelaksanaan pemilu. Pertanyaannya, apakah mereka organik dalam melakukan serangan, atau ada yang meremot dari jauh? Ini yang harus kita waspadai.

Siapa Dalangnya?

Di balik misi itu pasti ada serangkaian kejahatan yang masih tersembunyi. Dan itu lebih mengerikan daripada teroris yang ditangkap. Ada wilayah kantong-kantong sel teroris yang menjadi otak dan otot untuk mencedarai kemanusiaan Indonesia.

Lebih-lebih dalam konstelasi politik tahun ini, aparat kepolisian harus memastikan bahwa Indonesia benar-benar aman dari teroris terkutuk itu. Kepolisian harus cepat mengambil langkah-langkah bilamana ada potensi atau tanda-tanda yang dapat menganggu keamanan.

Hari ini masyarakat Indonesia menunggu kerja-kerja serius polisi dalam menumpas segala hal bentuk teror yang mengganggu kehidupan masyarakat. Di tengah hiruk pikuk politik, masyarakat ingin aman dan tenang, serta kepastian keselamatan dari para teroris. Itu!

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru