Potret kultur komunikasi moderat sudah membumi di masyarakat Islam Indonesia meski mendapatkan berbagai macam tantangan, perubahan, dan problematika sendiri.
Genealogi Kultur Komunikasi Moderat
- Sejak awal disyiarkannya agama Islam, secara keseluruhan ajaran agama Islam bermuatan nilai-nilai moderasi. Sehingga penganutnya juga mempunyai sikap moderat.
- Dalam konteks Indonesia, para ulama terdahulu seperti Walisongo telah menyebarkan ajaran Islam dengan moderat, tidak memaksa pemeluk agama lain, menghargai perbedaan agama dan budaya yang tertanam rapi di Indonesia, tidak membenturkan kebudayaan dengan ajaran agama Islam.
- Islam yang rahmatan lil alamin diimplementasikan dalam kultur keagamaan masyarakat Indonesia rukun walau beragam suku, ras, politik, agama. Mereka menjadi satu kesatuan untuk sama-sama menjunjung kehidupan yang damai, adil, dan bermartabat.
Praktik Komunikasi Moderat
- Mengingat teknologi digital semakin canggih dan bebas akses, maka umat Islam kiranya harus bergerak kepada pengorbitan keagamaan yang moderat.
- Di abad cyberspace, komunikasi publik dan praktik sosial keagamaan harus dilandasi dengan cara-cara moderat.
- Penyebarluasan paham moderasi beragama melalui ruang digital teknologi informasi harus bisa menjadi komunikasi publik antarumat beragama.
- Ruang digital perlu diimbangi dengan narasi-narasi keagamaan yang moderat berbasis nilai-nilai toleransi.
- Perlu melahirkan kultur kehidupan yang damai dan moderat agar tidak melahirkan konflik, sikap intoleransi dan kekerasan atas nama agama.
Generasi sandwich, generasi milenial, dan generasi selanjutnya wajib berkomunikasi dengan menerapkan sikap Ahlussunnah waljama’ah (Aswaja), berkomunikasi moderat (tawassuth), bersikap adil (i’tidal), seimbang (tawazun), dan tidak ekstrem (tatharruf).