31.5 C
Jakarta

Bangkitnya Sel Teroris Dampak Konflik Israel-Palestina

Artikel Trending

EditorialBangkitnya Sel Teroris Dampak Konflik Israel-Palestina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Israel masih terus membombardir Gaza secara membabi buta. Pada Selasa (31/10) malam, Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsi Palestina terbesar di utara Gaza hingga menewaskan lebih dari 50 orang.

Jabalia, kamp pengungsi seluas 1,4 kilometer persegi atau seukuran Hyde Park di London, menjadi rumah perlindungan bagi 116 ribu warga Palestina sejak perang antara Hamas vs Israel kembali pecah pada 7 Oktober lalu. Kamp Jabalia ini diserang tentara Israel karena dalih untuk memberangus milisi Hamas.

Menurut Israel, kamp-kamp seperti Jabalia ini adalah tempat infrastruktur militer bawah tanah, yang digunakan sebagai tempat perlindungan Hamas. Maka itu, Israel tidak aling-aling untuk menyerang kamp yang dianggap menjadi tempat persembunyian martir tentara Hamas. Bahkan Militer Israel mengklaim gempurannya itu berhasil membunuh seorang komandan Hamas.

Atas serangan yang luar biasa dari Israel ke Palestina, banyak negera-negara tetangga Palestina melakukan kritikan, hujatan, bahkan serangan balik. Misalnya, negara Iran yang mengingatkan Israel untuk menghentikan peperangan di sana.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran Ali Bagheri-Kani dalam sebuah Press TV, Selasa (31/10/2023), menyampaikan soal perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Menurut dia, perlawanan yang diberikan Hamas terhadap Israel sebagai ‘gempa bumi yang tidak diperbaiki dalam sistem militer dan keamanan rezim Zionis’ selama ini.

“Jika perang tambah meluas, kita tidak bisa mengatakan bahwa Israel akan kalah, karena tidak akan ada lagi yang tersisa dari Israel untuk bisa disebut sebagai pecundang atau pemenang,” cetus Bagheri-Kani setelah Hamas mengklaim tank-tank Israel yang maju ke dekat Jalur Gaza terpaksa mundur usai terjadi bentrokan sengit.

Pernyataan tersebut diikuti oleh berbagai aksi oleh pemberontak pro Palestina seperti Houthi di Yaman. Dia pada Selasa (31/10), secara langsung menyerbu Israel menggunakan drone di tengah peperangan yang makin sengit antara Tel Aviv dengan milisi Hamas Palestina. Mengapa ini dilakukan? Sebab banyak negara termasuk Houthi merasa perlu memberi bantuan dan hadiah kepada Palestina untuk meraih kemenangan.

BACA JUGA  Kelompok Rentan Harus Jadi Prioritas Utama dalam Pencegahan Terorisme

Ingat, serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Israel menjadikan Palestina luluh lantak. Bahkan warga sipil yang tidak berdosa juga dijadikan tumbal serangan oleh Israel. Kesengajaan membantai warga sipil itu jelas bukanlah tidak ada unsur lain, melainkan memang ingin melakukan genosida besar-besaran terhadap Palestina. Kekejaman inilah yang membangkitkan sejumlah kelompok milisi di Timur Tengah yang bersekutu dengan Hamas turut melancarkan serangan dengan menargetkan Israel.

Terakhir, kelompok Hizbullah di Lebanon melancarkan rentetan roket ke wilayah utara Israel yang langsung dibalas Israel hingga menewaskan sejumlah anggota milisi di sana. Milisi di Suriah juga menembakkan serangkaian roket ke Israel yang dibalas Tel Aviv dengan serbuan ke bandara di Aleppo dan Damaskus.

Meningkatkan eskalasi perang ini cukup mengkhatirkan dunia. Sebab, banyak negara-negara yang memiliki riwayat berkonflik dengan negara Zionis itu tampaknya juga mulai naik pitam. Hal ini juga dirasakan oleh negara Indonesia. Meski Indonesia tidak memiliki konflik dengan negara manapun termasuk ke Israel, namun beberapa pejuang Islam di Indonesia terasa dentumannya.

Inilah yang dikhawatikan oleh keamanan di Indonesia. Sebab perang antara kelompok Hamas di Palestina dan Israel turut berdampak membangkitkan sel-sel teroris di Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia harus terus waspada dan bisa mendeteksi dini untuk mencegah bila ada tanda-tanda serangan teror akibat peningkatan eskalasi perang Israel-Palestina.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru