28.1 C
Jakarta

Gerilya Teroris di Tengah Polusi Politik

Artikel Trending

Milenial IslamGerilya Teroris di Tengah Polusi Politik
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Kabar yang fantastis. Teroris sebanyak 27 orang hari ini kembali dibekuk oleh Densus 88. Artinya, selama ini, masih banyak teroris yang berkeliaran di kampung-kampung kecil di Indonesia. Mereka teridentifikasi masuk dalam jaringan Anshor Daulah dan pendukung ISIS.

Tertangkapnya teroris oleh pengakuan tokoh setempat juga membikin kaget. Sebab ternyata di rumah teroris tersebut banyak barang-barang berupa buku, panah, golok, hingga panci. Menurutnya, ada 10 kantong yang berisi barang pribadi kedua terduga teroris.

Jaringan ISIS dan Al Qaeda

Tersangka 27 teroris ini ditangkap di tiga wilayah, di Jakarta, Jawa barat dan Sulawesi Tengah. Di Jawa Barat Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua warga di RT04 RW02 Kampung Setiajaya, Dusun 1, Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Penangkapan kedua di Dusun 3, RT04 RW02 Kampung Darmajaya, Desa Setiadarma, Tambun Selatan. Peristiwa penangkapan terhadap dua orang terduga teroris itu dilakukan pada pukul 07.30 WIB.

Sementara lainnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror menangkap seorang di rumah kontrakan, di Jalan Sawah Darat RT 001 RW 06, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten pada Jumat (27/10/2023). Mereka dibekuk karena diduga terlibat jaringan teroris kelompok Anshor Daulah.

Secara lebih rinci anggota Anshor Daulah yang tersebar antara lain berada di DKI Jakarta sebanyak sembilan orang yaitu SU, MG, SK, AH, FA, MR, AM, UE dan UB. Sedang di Jawa Barat ada 17 orang yaitu SB, MG, DR, FM, IM, SG, AO, SM, DS, AP, JN, AP, YR, JM, FK, RY dan RS. Sedangkan di Sulawesi Tengah ada satu orang yaitu SF.

Strategi Senyap Teroris

Dengan ditangkapnya 27 teroris dalam waktu yang super singkat ini menjadi catatan tersendiri. Sebab tidak ada sejarah penangkapan yang sebanyak ini sebelumnya. Pesannya sudah jelas, bahwa teroris ternyata selama ini berjalan di bawah tanah.

BACA JUGA  Beragamalah dengan Rasional di Tahun Politik

Ini sangat mengerikan. Karena, teroris yang pasif namun masih leluasa dalam menjalankan ajaran kerasnya adalah hal yang patut diwaspadai. Ia bisa dipastikan pintar dalam mengelola informasi dan juga cerdas dalam menata strategi arus bawah.

Selama ini perjalanan teroris tersebut belum tercium gerakannya. Bahkan amir-amir yang mengkomandoi mereka hingga saat ini sepertinya masih leluasa membuat semacam pelatihan dan propaganda. Hal-hal yang tidak ditemukan seperti ini sungguh sangat meresahkan. Sebab, bahaya sudah ada di depan mata.

Apalagi, setelah Israel membombardir Hamas di Palestina, pentolan ISIS dan Al Qaeda membuat pernyataan berseri tentang tuntutan perang. Bahwa kelompok ISIS dan Al Qaeda akan melakukan peperangan dengan orang-orang yang berlatar belakang Yahudi.

Awas Balas Dendam

Pesan ini sudah pasti mendapat sambutan hangat dari sel-sel teroris yang ada di bawah struktural organ mereka, maupun kelompok yang memiliki kesamaan secara ideologi dan dendam. Mengingat hari ini di seluruh dunia, negara-negara melakukan aksi dan tuntutan terhadap kebiadaban Israel.

Bagi teroris ini adalah momentum yang tepat. Makanya mereka sekonyong-konyongnya ingin menjadikan peperangan itu sebagai jalan alternatif untuk memperoleh sokongan dan bantuan, baik berupa logistik, atau berupa simpati dari orang yang sebelumnya sempat suka dengan kekerasan.

Inilah yang harus diperhatikan oleh aparat keamanan di Indonesia. Meski hari ini 27 teroris sudah tertangkap, bukan berarti teroris lainnya akan tinggal diam. Sudah pasti bila teman-temannya diciduk, teroris-teroris yang berada di balik layar akan menyiapkan sekuntum serangan balik untuk aparat, lebih-lebih kepada orang yang tidak bersalah. Ngeri!

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru