Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Menjelang kontestasi politik pemilihan presiden Indonesia, saya sebagai rakyat biasa ingin menuliskan pesan bagi siapapun yang terpilih nanti. Agar pesan ini menjadi bekal untuk dijadikan renungan. Berikut isi pesan yang saya maksud:
Marilah kita bersama-sama merenungkan ayat suci Al-Quran yang mengajarkan nilai-nilai luhur tentang nasionalisme, persatuan, dan perdamaian. Dalam surah al-Hujurat ayat 13 disebutkan, ”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Pesan yang terkandung dalam ayat suci tadi memandu kita untuk menghargai keberagaman yang ada di dalam bangsa Indonesia. Bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, dan latar belakang lainnya. Nasionalisme yang sejati tidak hanya berarti mencintai tanah air, tetapi juga mencintai setiap warganya tanpa memandang perbedaan. Saat kita memahami bahwa keberagaman adalah anugerah, kita dapat merajut persatuan dalam keberagaman tersebut.
Persatuan adalah pondasi yang kokoh dalam membangun negara yang maju dan sejahtera. Dalam Surah Ali Imran ayat 103, Allah berfirman, ”Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu berpecah belah. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempertemukan antara hatimu dan diberikannya kepadamu nikmat-Nya, sehingga kamu menjadi bersaudara karena nikmat Allah.”
Pesannya sangat jelas, persatuan berasal dari kesadaran akan nikmat Allah yang diberikan kepada kita sebagai bangsa. Dalam persatuan, kita menemukan kekuatan untuk mengatasi segala rintangan dan bersama-sama melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Mari kita jaga keutuhan bangsa ini dengan menjaga persatuan dan kebersamaan di antara kita semua.
Perdamaian adalah anugerah yang paling berharga bagi suatu bangsa. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 208, Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu sekalian ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu sekalian turut jejak langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Perdamaian yang sejati tidak hanya berarti ketiadaan konflik, tetapi juga harmoni dalam hati dan jiwa setiap individu. Dalam mencapai perdamaian, penting bagi kita untuk mengatasi nafsu dan keinginan yang bisa memicu perselisihan. Dengan mempraktikkan nilai-nilai Islam, kita dapat menciptakan lingkungan yang damai, sejahtera, dan penuh kasih sayang di dalam masyarakat.
Sebagai pemimpin bangsa, tugas besar ada di pundak Anda untuk memimpin dengan tulus dan ikhlas, menciptakan iklim yang memungkinkan nilai-nilai Al-Quran berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Nasionalisme yang didasarkan pada persatuan, dan perdamaian yang tumbuh dari hati yang damai, adalah fondasi yang kokoh untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.
Mari kita bersama-sama membawa bangsa ini menuju masa depan yang penuh harapan, di mana setiap warga Indonesia merasakan keadilan, keamanan, dan kesejahteraan. Dengan keberagaman sebagai kekuatan, persatuan sebagai kunci, dan perdamaian sebagai tujuan, kita akan melangkah maju sebagai bangsa yang bersatu, dalam naungan kasih dan rahmat Allah.[] Shallallahu ala Muhammad.
