28.4 C
Jakarta

HTI Maniak Khilafah         

Artikel Trending

KhazanahTelaahHTI Maniak Khilafah         
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com- Cultivation Theory menjelaskan bahwa jika masyarakat dihadapkan pada cerita atau tema-tema tertentu secara terus menerus, maka seiring berjalannya waktu mereka akan mengharapkan tema dan alur cerita yang didengar atau ditonton sesuai dengan kehidupan realitas. Kenyataan ini menunjukkan bahwa media memiliki kekuatan besar untuk menggiring opini masyarakat bahkan membentuk kepercayaan dalam diri masyarakat terhadap suatu masalah tertentu, tidak terkecuali tentang perspektif agama yang selalu menjadi pembahasan tidak pernah selesai.

Salah satu kelompok ormas yang sangat gencar untuk memberikan pemahaman agama melalui dakwah, yakni aktivis khilafah yang tergabung dalam organisasi HTI. Meskipun sudah dibubarkan pada tahun 2007 silam, para aktivis khilafah sampai hari ini masih terus melakukan gebrakan demi gebrakan untuk memperjuangkan pemerintahan Islam yang sesuai dengan cita-cita besarnya. Keberadaan Hizbut Tahrir itu bersama-sama di antara umat yang memperjuangkan untuk menjadikan Islam sebagai solusi permasalahan utamanya, serta membimbing umat untuk mendirikan kembali sistem khilafah dan menegakkan ukum yang diturunkan oleh Allah dalam realitas kehidupan.

Pijakan dasar dalam keorganisasian yang dalam dimiliki, terpatri kuat dalam diri setiap aktivis khilafah untuk terus menyuarakan segala bentuk narasi dan opini agar mampu memobilisasi massa agar satu suara dalam mendukung pendirian negara Islam di Indonesia. Fakta bahwa penyebaran narasi yang disampaikan oleh para aktivis khilafah adalah bentuk propaganda, merupakan suatu hal yang tidak terbantahkan. Propaganda yang dilakukan oleh para aktivis khilafah tersebsar di semua media sosial, mulai dari facebook, instagram, tiktok hingga youtube.

Di youtube, salah satu chanel yang sering membahas tentang khilafah serta menjadi salah satu ruang para aktivis khilafah untuk mengkampanyekan pendidikan negara Islam adalah Khilafah Channel Reborn. Aku ini perlu kita akui adalah akun-akun dakwah seperti pada umumnya. Namun, para penceramah yang hadir dengan tema-tema keislaman tersebut merupakan para aktivis khilafah, di mana dalam media sosial pribadi masing-masing merupakan orang yang gemar mempromosikan khilafah. Tidak hanya itu, para penceramah tersebut merupakan para contributor Muslimahnews.net, yang menjadi website penyebaran narasi khilafah. Artinya, di samping mereka melakukan propaganda melalui video, juga menyebarkan propaganda melalui narasi.

BACA JUGA  Dakwah di TikTok: Pertarungan Ideologi Salafi-Wahabi yang Berpotensi Merusak Persatuan

Sejauh ini, Muslimahnews.net merupakan media yang cukup populer dalam melakukan propaganda pendirian negara Islam di Indonesia. Ia adalah media yang bergerak cepat untuk menuliskan suatu isu yang sedang marak dibicarakan sehingga membuat para pembaca tertarik mengunjungi website tersebut.

Mengapa Mereka Maniak Khilafah?

Betapapun banyaknya narasi tentang penolakan terhadap pendirian negara Islam, dengan logika dan perumpamaan apapun, tidak membuat aktivis khilafah berhenti dalam mengkampanyekan khilafah. Sebab landasan yang sudah terpatri adalah Indonesia harus tegak dengan khilafah versi HTI.

Padahal, kalau kita pahami dari mindset yang berbeda, Indonesi sebenarnya sudah menegakkan khilafah dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Caknun dalam sebuah tulisannya menjelaskan seperti ini,

Mohon izin saya bersangka baik bahwa NKRI ini sudah sebuah aplikasi Khilafah, dengan segala keterbatasannya, baik buruknya, salah benarnya, mulia hinanya serta indah joroknya. Termasuk niat suci atau kemunafikan pelakunya. Apakah khilafah NKRI sengaja atau tidak, sadar atau tidak, niat atau tidak, urusannya nanti dengan Maha-Owner kehidupan ini.

Kalimat di atas menunjukkan bahwa, khilafah yang tercantum dalam ajaran Islam bisa dipahami dalam konteks yang berbeda, apabila dihubungan dengan NKRI. Kenyataan ini sebenarnya perlu kita maknai secara kritis agar tidak taklid buta dengan menganggap bahwa Indonesia tidak sejalan dengan ajaran-ajaran Islam seperti yang disampaikan oleh para aktivis khilafah dalam setiap propaganda yang dilakukan. Lebih lanjut Cak Nun menulis ini,

Tetapi khilafah bukan Negeri Surga. Khilafah adalah tuntunan manajemen agar perjalanan sejarah kita memproduksi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Semoga pada suatu hari Allah mengizinkan keinginan saya menulis tentang Memahami Pancasila dengan Metoda Khilafah. Juga Memahami Khilafah lewat Pintu Pancasila.

Sepenggal kalimat ini mengisyaratkan bahwa, khilafah yang dibawa oleh para HTI yang sampai hari ini masih sangat ramai dibicarakan, tidaklah membawa misi Islam sejati seperti narasi yang mereka bawa. Akan tetapi, itu hanya sebuah ambisi yang mengatasnamakan Islam. Wallahu a’lam.

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru