31.2 C
Jakarta

Serial Pengakuan Mantan Teroris (XXX-I): Sofyan Tsauri, Anggota Kepolisian Terpapar Terorisme

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Mantan Teroris (XXX-I): Sofyan Tsauri, Anggota Kepolisian Terpapar Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Paham radikal berwajah terorisme masih belum selesai menjadi perbincangan dari waktu ke waktu, padahal paham ini sudah muncul pada masa terutusnya Nabi Muhammad Saw., terlebih kepemerintahan Ali Ibn Abi Thalib. Paham radikal yang paling membahayakan memang terorisme.

Terorisme tidak hanya menyasar orang kelas bawah alias rakyat kecil. Anggota kepolisian ada yang pernah terpapar paham ekstrem ini. Dialah Sofyan Tsauri.

Sofyan menceritakan masa lalunya yang membuatnya terjebak dalam jurang terorisme. Sofyan pernah merekrut sepuluh anggota Jamaah Islamiyyah (JI) yang dikodok menjadi teroris. Menjadi suatu kebanggaan bagi Sofyan dapat mendoktrin orang lain.

Masih ingat pada saat merekrut sepuluh anggota JI, Sofyan berkorban menyewakan kontrakan untuk mereka. Kontrakan ini dibiayai oleh Sofyan tentunya. Waktu itu Sofyan memang hidup dalam bergelimang harta. Kaya, maksudnya.

Sofyan menyesal sekarang. Karena, harta yang dititipkan oleh Allah tidak digunakan ke jalan yang benar dulu. Menggunakan harta untuk kepentingan aksi-aksi teroris termasuk perbuatan yang kufur, karena tidak mensyukuri nikmat tersebut.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXVII): Aksi dan Dukungan terhadap Eks Napiter Salsa Bangkit dari Stigma Teroris

Sofyan merekrut sepuluh orang JI karena itulah kemampuannya. Sofyan tidak mampu merekrut lebih dari itu. Mungkin, alasan lain adalah sepuluh orang itu seperti mimpi Soekarno yang hanya membutuhkan sepuluh pemuda untuk memajukan Indonesia. Begitu pula, sepuluh orang teroris cukup, menurutnya, menyerang orang yang dianggap kafir di negara merah putih ini.

Seiring perjalanan waktu, Sofyan mendapatkan hidayah dari Allah. Sofyan sadar bahwa terorisme adalah paham yang dilarang dalam agama Islam, bahkan semua agama. Karena, semua agama tidak menghendaki kekerasan semisal aksi-aksi teror. Semua agama mengajarkan sikap ramah dan santun.

Sofyan mengalami titik balik. Sofyan meninggalkan aksi-aksi teror, bahkan menyesatkan orang-orang yang pernah direkrutnya dulu. Sofyan kembali membela keutuhan NKRI seperti sebelum terpapar terorisme. Ingat, bahwa paham teroris dalam menyasar siapapun, termasuk anggota kepolisian.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru