Harakatuna.com Subang – Polres Subang menggandeng Solidaritas Ulama Muda Indonesia (Samawi) Jawa Barat antisipasi penyebaran paham radikalisme dan Khilafatul Muslimin.
Kapolres Subang, AKBP Sumarni, mengatakan, perlu peran masyarakat memonitor gerakan-gerakan Khilafatul Muslimin.
Wakil Ketua Samawi Jawa Barat, Toto Ubaidillah Haz, mengatakan, Samawi menjadi mitra strategis Polri dalam upaya menangkal radikalisme dan intoleransi.
“Kita para ulama muda diminta untuk menjadi gerbang terdepan memberikan edukasi dan bimbingan kepada masyarakat untuk waspada dengan bahaya radikalisme dan intoleransi khususnya yang ada di wilayah hukum Polres Subang,” ucapnya.
Saat ini, kata Toto, di luar Kabupaten Subang sudah ada beberapa orang dari pengurus gerakan radikalisme dan intoleransi seperti Khilafatul Muslimin yang ditangkap.
“Sebab, kelompok tersebut diduga berupaya menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah,”ujar Kapolres Subang, AKBP Sumarni, saat ditemui Tribunjabar.id di ruang kerjanya Kamis (16/6/2022).
Menurut Sumarni, paham radikalisme dan intoleran harus diwaspadai sejak dini agar tak tumbuh di lingkungan masyarakat khususnya di wilayah Subang.
“Masyarakat kami minta untuk sama-sama memonitor kegiatan-kegiatan di lingkungan masing-masing. Jka menemukan adanya paham radikal atau ajaran-ajaran yang bertentangan dimohon untuk segera melapor,” Kata Sumarni.
Polres Subang juga menggandeng ulama muda yang tergabung dalam Samawi untuk mengajak generasi milenial dalam mengantisipasi radikalisme dan intoleransi di Kabupaten Subang.
“Kita berharap mereka bisa mengajak masyarakat dan para milenial generasi muda yang ada di Kabupaten Subang agar tak terpengaruh dan terbawa arus gerakan radikalisme dan intoleransi,” katanya.
“Kita berharap di Kabupaten Subang jangan sampai terjadi seperti di daerah lain, dan jangan sampai juga masyarakat terhasut dan terjerumus ke gerakan radikalisme seperti Khalifatul Muslimin,” katanya.
Untuk itu, menurutnya, perlu bersama-sama melakukan antisipasi agar Khilafatul Muslimin tidak ada di Kabupaten Subang.
“Kita bersama-sama untuk membimbing dan membina masyarakat, jangan sampai masyarakat terpapar paham-paham berseberangan dengan prinsip bernegara,” ucapnya.