27.3 C
Jakarta

Pesawat Turki Mulai Terancam di Langit Suriah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalPesawat Turki Mulai Terancam di Langit Suriah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Moskow – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tidak bisa menjamin keselamatan pesawat Turki di langit Suriah. Kondisi langit Suriah utara yang menjadi perlintasan pesawat Turki dalam mencapai kondisi ketegangan. Menghadapi hal ini, Moskow telah menembak jatuh dua jet tempur Su-24 Damaskus pada hari Minggu. Hal ini disampaikan oleh Menhan Rusia pada Senin (2/3/2020).

Rezim Damaskus yang dipimpin Presiden Suriah Bashar al-Assad memutuskan menutup wilayah udara untuk setiap pesawat asing. Pesawat asing, selain milik Rusia, dianggap sebagai musuh. Artinya, pesawat yang melintas berpotensi ditembak jatuh.

Dua jet tempur Su-24 Suriah ditembak jatuh oleh militer Turki di Idlib kemarin setelah pesawat nirawak Turki dijatuhkan di wilayah yang sama. Kedua pilot Su-24 selamat setelah terlontar dari pesawat mereka dan mendarat dengan parasut.

Seorang sumber di Kementerian Pertahanan Suriah mengungkapkan bahwa jet tempur F-16 Turki telah dua kali masuk ke wilayah udara Suriah pada siang hari kemarin dan menembaki pesawat pasukan pemerintah Assad.

BACA JUGA  Polisi Italia Tangkap Tiga Warga Palestina, Ada Dugaan Terorisme

Pada hari yang sama, kata sumber tersebut, sistem pertahanan udara Suriah menghancurkan enam pesawat nirawak (UAV) Turki yang menyerang pasukan pemerintah dalam sehari.

Ketegangan yang mencemaskan di Idlib mulai memuncak sejak Kamis pekan lalu ketika tentara Suriah memukul mundur serangan besar-besaran kelompok militan pro-Turki yang beroperasi di daerah tersebut. Akibat serangan udara Suriah, 34 tentara Turki tewas.

Tepat setelah insiden itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa pasukan Turki yang tewas bercampur dengan kelompok militan al-Nusra. Kementerian itu juga mengatakan kontingen Turki beroperasi di luar pos pengamatan yang sebelumnya didirikan berdasarkan ketentuan kesepakatan yang disepakati oleh Turki, Rusia dan Iran pada 2017 di Astana, dan lagi pada 2018 di Sochi.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru