31.9 C
Jakarta

Pendidikan Demokrasi di Lembaga Pendidikan Islam: Upaya Preventif Penyebaran Khilafahisme untuk Anak Muda

Artikel Trending

KhazanahTelaahPendidikan Demokrasi di Lembaga Pendidikan Islam: Upaya Preventif Penyebaran Khilafahisme untuk Anak...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com Pasca Pemilu, aktivis khilafah semakin masif menyebarkan propaganda terkait penerapan sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Narasi yang mereka sebarkan, menyebut bahwa demokrasi adalah sistem yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Argumen tersebut sebenarnya narasi klasik yang disebarkan. Argumen itu dicocokkan dengan kondisi carut-marut masalah politik di Indonesia yang sangat kompleks, di mana hari ini banyak kekacauan yang terjadi.

Masalah penghitungan suara yang belum selesai, disinyalir banyak terjadi kecurangan, terutama masalah suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tiga hari belakangan ini, mendapatkan suara yang sangat banyak, menjadi topik kecurangan Pemilu yang banyak dibicarakan masyarakat.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh aktivis khilafah untuk merebut suara anak muda, sehingga berakibat pada pesimisme terhadap kondisi demokrasi itu sendiri. Mengapa demikian? Seperti yang kita ketahui bahwa, narasi propaganda aktivis khilafah menyerukan penerapan sistem khilafah dengan menjanjikan kesejahteraan, kemakmuran, di tengah kondisi kesengsaraan masyarakat dengan berbagai problem yang datang dari pemerintah. Siapa yang tidak tertarik oleh janji kemakmuran, kejayaan apalagi dari ajaran Islam? Semua orang pasti tertarik dengan janji manis itu.

Fakta di atas yang mengharuskan lembaga pendidikan wajib untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada para siswa, agar memiliki sikap optimis terhadap Indonesia di masa yang akan datang. Upaya ini sebagai pencegahan agar anak muda memiliki sikap kokoh dan tidak terpengaruh oleh ide gila yang datangnya dari aktivis khilafah dan membawa nama Islam atas kepentingan politiknya sendiri.

Meski begitu, sikap kokoh ini bukan berarti anti kritik dan memuja penerapan demokrasi di Indonesia masa kini. Sikap kritis wajib dimiliki oleh anak muda. Melakukan aksi demonstrasi, menulis atau mengkritik penerapan demokrasi di Indonesia adalah hal wajib. Sebab itu menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia untuk terus mengevaluasi kinerja pemerintah.

Pentingnya Pendidikan Demokrasi

Dalam Islam, sistem demokrasi sendiri telah dibenarkan dan dipraktikkan oleh beberapa negara Muslim. Penerimaan ini disebabkan apa yang dianggap prinsip-prinsip demokrasi sesungguhnya juga terkandung dalam ajaran Islam seperti keadilan (al-adl), persamaan (al-musawah), dan musyawarah (al-syura). Dengan demikian, konsep demokrasi dalam pendidikan Islam merupakan suatu tawaran yang dapat diterima untuk mewujudkan tujuan membentuk manusia yang taat pada ajaran Islam itu sendiri.

BACA JUGA  Melihat Fenomena Takut Menikah, Benarkah Akibat dari Sistem Liberal?

Lembaga pendidikan Islam, merupakan wadah belajar yang tetap akan dipilih oleh masyarakat Muslim di Indonesia. Hal ini karena, kebutuhan masyarakat Muslim itu sendiri terkait keilmuan agama yang merupakan landasan kehidupan. Artinya, lembaga pendidikan Islam harus memberikan pendidikan demokrasi kepada siswa/santri untuk menumbuhkan optimisme bangsa Indonesia dalam merawat persatuan dan kesatuan dan menyongsong masa depan Indonesia lebih baik.

Tidak hanya itu, pendidikan demokrasi diberikan bukan dalam rangka meromantisasi kondisi Indonesia dan mengiyakan seluruh kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Namun menumbuhkan sikap kritis sejak dini pada generasi bangsa. Para siswa akan mengetahui masalah yang terjadi di Indonesia, kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh pemerintah. Dengan begitu, di masa yang akan datang, mereka memiliki sikap untuk memperbaiki kekurangan yang ada saat ini.

Pendidikan demokrasi diberikan agar para siswa tidak berpikir bahwa sistem khilafah lebih baik karena berasal dari ajaran Islam. Selain itu, adanya pendidikan demokrasi ini akan memberikan pemahaman kepada para siswa supaya tidak menerima ajaran sistem khilafah untuk diterapkan di Indonesia. Sebab mereka sudah memiliki daya kritis, daya memahami lebih jauh tentang Indonesia dengan kondisi yang ada.

Maka dari itu, penting bagi lembaga pendidikan Islam untuk memberikan pendidikan demokrasi bagi para siswa/santri. Mereka harus memiliki imajinasi negara sejak dini. Imajinasi yang dimaksud bukan dengan menerapkan sistem khilafah, akan tetapi imajinasi untuk memperbaiki sistem demokrasi yang hari ini tidak baik-baik saja. Anak muda harus menjadi game changer untuk membuat Indonesia lebih baik. Wallahu A’lam.

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru