33.5 C
Jakarta

Menuju Pemilu 2024 yang Berintegritas dan Tidak Radikal

Artikel Trending

KhazanahOpiniMenuju Pemilu 2024 yang Berintegritas dan Tidak Radikal
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Tahapan Pemilu 2024 terus berlanjut bahkan jelang hari H pencoblosan. Tanggal 14 Februari 2024 tidak sampai tiga bulan lagi, dan tahapan paling menentukan juga telah dimulai. Kampanye dimulai sejak 28 November 2023. Kita sebagai masyarakat dituntut juga untuk berperan serta dalam menyukseskan Pemilu 2024.

Keberadaan Pemilu 2024 sangatlah berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Pesta demokrasi yang akan dilangsungkan 14 Februari tahun depan, sebagai agenda lima tahunan dalam sistem demokrasi di negeri ini, merupakan sistem demokrasi terbaru, sekalipun tetap dalam prosesnya menggunakan pola lama.

Yang terbaru dalam Pemilu kali ini adanya penyederhanaan pelaksanaan dengan sistem satu paket, yaitu memilih presiden dan wakilnya dengan Pemilu legislatif dari semua tingkatan, termasuk juga Dewan Perwakilan Daerah (DPD). 

Deklarasi Pemilu damai telah dilakukan secara bersama-sama. Ikut dalam acara tersebut peserta kontestan pesta demokrasi politik baik dari Capres dan Cawapres. Pada acara tersebut juga diadakan ikrar dan penandatanganan naskah Pemilu 2024, berlangsung di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/11) lalu.

Sebelum penandatanganan, mereka membaca naskah Pemilu damai yang dipimpin Ketua KPU, Hasyim Asy’ari. Naskah deklarasinya, pertama, mewujudkan Pemilu yang umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Kedua, melaksanakan kampanye Pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang. Ketiga, melaksanakan kampanye Pemilu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Acara dipimpin Hasyim Asy’ari. Usai membacakan poin-poin naskah deklarasi itu, para peserta Pemilu 2024 diminta untuk tidak mengumbar sisi negatif paslon lain, dan berfokus menampilkan hal-hal baik diri paslonnya sendiri. Deklarasi tersebut merupakan momentum penting sebagai sesama anak bangsa dan sebagai sesama peserta Pemilu.

Hasyim mengatakan, peserta Pemilu 2024 bersama-sama telah meneguhkan niat dan menyatakan sikap untuk berkolaborasi serta bergandengan tangan untuk menyelenggarakan Pemilu secara transparan dan aman dari gangguan radikalisme.

Pihak KPU berharap pula ada komitmen yang dinyatakan para peserta Pemilu untuk melaksanakan Pemilu sehat, melaksanakan kampanye santun, tidak saling mengumbar kenegatifan lawan politiknya, tetapi mempromosikan dirinya, menunjukkan hal-hal baik dirinya. Ini wajib.

Semua orang tentu mendambakan Pemilu damai dan demokratis. Namun dalam mewujudkannya butuh perjuangan dan kerja keras semua pihak. Bukan hanya pihak penyelenggara Pemilu, juga elemen lainnya sangat dibutuhkan kontribusinya termasuk masyarakat itu sendiri.

Dalam mewujudkan Pemilu 2024 yang damai, masyarakat perlu bersinergi dengan aparat keamanan. Kerja sama wajib dilakukan agar Pemilu benar-benar berlangsung dengan damai dan tenteram tanpa ada kericuhan. Pemilu harus sukses agar mendapatkan pemimpin negara yang terbaik.

Kita semua ingin agar masyarakat menjaga perdamaian pada Pemilu 2024. Pemilu harus berhasil dan perdamaian harus dijaga. Dalam mensukseskan Pemilu, semua orang harus menjaga kerukunan dan perdamaian.

BACA JUGA  Urgensi Pendidikan Karakter sebagai Tameng Kontra-Radikalisme Daring

Pemilu sendiri dalam suatu negara sangat penting dan setidaknya dilandasi oleh dua alasan. Pertama, melalui Pemilu memungkinkan suatu komunitas politik melakukan transfer kekuasaan secara damai karena penguasa perlu diganti secara periodik untuk memberi kesempatan kepada pihak lain untuk mendudukinya.

Faktanya, banyak yang juga menginginkan menjadi penguasa, dan Pemilu merupakan sarana yang efektif untuk melaksanakannya.

Kedua, akan tercipta penanganan konflik. Karena melalui Pemilu, memungkinkan pihak yang berkonflik menahan diri dan memanfaatkan Pemilu sebagai sarana berkonflik. Para pihak yang berkepentingan akan lebih berkosentrasi dalam menghadapi Pemilu, daripada menggunakan kekerasan fisik dalam berkonflik dengan penguasa.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 menjelaskan aturan mengenai kampanye. Termaktub dalam aturan itu, masa kampanye Pemilu akan berlangsung pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Masa kampanye mencakup pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga kampanye di tempat umum, debat pasangan Capres-Cawapres, serta kampanye melalui media sosial.

Sementara dalam rentang waktu 21 Januari hingga 10 Februari 2024, kampanye Pemilu mencakup rapat umum dan iklan di media massa.

Pemilu sebagai realisasi berdemokrasi tentunya menawarkan banyak pilihan. Kita memilih tentunya sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan dalam UU yang berlaku dan karena itulah pilihan politik warga menjadi sebuah keniscayaan yang harus dijaga secara baik.

Perbedaan pilihan calon dan partai tidak boleh menjadi pemicu adanya perpecahan dan konflik yang berkepanjangan. Larut dalam perpecahan bisa berakibat runtuhnya kepercayaan publik terhadap Pemilu yang dikembangkan melalui sistem demokrasi.

Pemilu damai merupakan keinginan semua pihak. Pada setiap Pemilu kita berharap pesta demokrasi dapat terselenggara secara damai, aman, tenteram, dan menyenangkan. Pemilu sebagai instrumen demokrasi dan upaya membangun perubahan kondisi bangsa yang lebih baik menjadi penting maknanya bagi bangsa Indonesia yang masih berada dalam kondisi memprihatinkan kini.

Penting bagi momentum perubahan dan harapan masa depan. Suatu kewajaran bagi setiap warga negara dalam mengambil peran masing-masing untuk mensukseskan agenda pesta demokrasi.

Beranjak dari paparan di atas, kita sangat mendambakan kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024. Kesuksesan tersebut akan mengokohkan persepsi dunia bahwa Indonesia dapat menyandingkan Islam dan demokrasi dalam satu tarikan napas, tanpa dikacaukan gerakan-gerakan radikal.

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim, sudah seharusnya umat Islam di Indonesia mampu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Contohnya, menyelenggarakan Pemilu dengan damai, jujur, dan adil dengan semangat persaudaraan.

Jika ada kaum radikal mencoba mengacaukan, atau ada teroris mencoba melakukan amaliah saat Pemilu, tangkap dan jangan kasih ampun.

Tgk. Helmi Abu Bakar El-Lamkawi
Tgk. Helmi Abu Bakar El-Lamkawi
Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen dan Ketua PC Ansor Pidie Jaya, Aceh.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru