Dengarkan artikel ini
Propaganda khilafah sebagai sebuah misi yang abstrak selalu mengitari lingkungan kita, termasuk di kampus. Namun, banyak orang abai dan menuduh pengalihan isu. Manusia apatis hanya percaya propaganda khilafah setelah jelas banyak insan kampus terjaring gerakan radikalisme.
Langkah Agen Khilafah
- Menggalang mahasiswa dengan kedok kajian, diskusi, seminar, dll.
- Memainkan isu ‘islami’ sambil menuduh pemerintah anti-Islam.
- Stigmatisasi kontra-propaganda dan kontra-narasi sebagai pengalih isu pemerintahan.
Tantangan Moderasi
- Rumah Moderasi Beragama (RMB) PTKIN masih bermain di lingkungan internal kampus Islam Negeri.
- Narasi moderasi beragama berputar di pihak-pihak yang sebenarnya sudah moderat.
- Kampus umum masih kering dengan iklim moderasi.
Upaya Kontra Radikalisasi
- BNPT sebagai koordinator penanggulangan tindak pidana terorisme meminta seluruh pihak secara bersama memberantas gerilya ideologi radikal di kampus.
- Kemenag terus menggemakan moderasi beragama di Indonesia.
- Ormas Islam moderat: Nahdlatul Ulama menggelorakkan Islam Nusantara sementara Muhammadiyah mengusung Islam Berkemajuan.
- NGO [sebut satu] The Wahid Institute memupuk misi Globalizing Indonesian Local Islam dengan mempersepsikan toleransi dan sikap dialogis-inklusif.
Harapannya, Kemenag bermitra dengan Kemendikbud secara riil, masif, dan jangka panjang. Dengan demikian, moderasi tidak hanya berputar-putar di kampus keislaman semata dan mengabaikan kampus umum. Moderasi tidak juga menjadi organisasi birokratis yang hanya konsen mengadakan seminar kemoderasian. Kampus umum butuh lebih dari itu, agar propaganda khilafah riil terhenti.
