Terjadinya serang-menyerang antara Iran dan Israel saat ini sudah memberi dampak nyata terhadap dunia. Israel telah menyerang Konsulat Iran di Damaskus, sementara Iran membalas dengan meluncurkan gempuran udara pada Minggu (14/4) malam dan Israel balas gempur Iran pada Jum’at (19/4) pagi hari.
Jejak Konflik
- Sebelumnya, peperangan kedua negara ini berada dalam “perang bayangan”. Keduanya sama-sama menciptakan perang di beberapa negara Timur Tengah untuk kepentingannya masing-masing, meski mereka enggam mengaku terlibat.
- Pada 1992, kelompok Jihad Islam yang terkait dengan Iran meledakkan Kedutaan Israel di Buenos Aires, menyebabkan 29 orang tewas. Peristiwa ini terjadi sesaat setelah pemimpin Hizbullah, Abbas al-Musawi, dibunuh.
- Pada awal tahun 2000-an, pihak Israel telah membunuh beberapa intelektual nuklir dan fasilitas nuklir Iran, dengan cara bekerja sama dengan Amerika Serikat mengirim virus komputer Stuxnet terhadap program nuklir Iran.
- Pada tahun 2011, konfrontasi Israel dan Iran kembali pecah saat terjadi perang Suriah.
Imbas Perang
- Perang Iran vs Israel telah memakan banyak korban jiwa, bahkan meperkeruh keadaan dunia.
- Secara nyata merusak tatanan perekenomian dunia yang paling tidak ditandai dengan kenaikan harga minyak mentah dan anjloknya nilai tukar beberapa mata uang.
- Di Indonesia, dapat memicu permusuhan antara komunitas agama Kristen dan Muslim, meski permusuhan ini bukanlah tentang agama.
- Menumbuhkan semangat radikalisme yang telah layu. Seolah-olah, kelompok radikal-ekstrem ini menemukan momentum untuk keluar dari rongkongnya dan maju jihad bersama Iran untuk menumpas zionis
Peran Indonesia yang selalu berupaya menjadi jembatan berbagai blok, harus mencari strategi jitu agar perdamaian terus terjaga. Indonesia juga harus mencari berbagai langkah antisipasi dari krisis ekonomi akibat perang, tumbuh kembangnya kelompok radikal, dan kedamaian bagi negara sendiri: Indonesia.