28.2 C
Jakarta

Memberangus Ideologi Khilafah pada Bulan Ramadhan

Artikel Trending

KhazanahTelaahMemberangus Ideologi Khilafah pada Bulan Ramadhan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.comPada bulan Ramadhan, salah satu nafsu yang harus diberangus bersama adalah nafsu para aktivis khilafah. Mengapa demikian? Bulan Ramadhan menjadi momentum yang sangat ciamik dimanfaatkan oleh mereka untuk menyebarkan propaganda. Pada saat Ramadhan, ada banyak momen yang dijadikan ruang ideologisasi, mulai dari ceramah agama pada saat tarawih, kultum Ramadhan, dll.

Ruang tersebut sebenarnya sudah sejak lama dimanfaatkan oleh mereka. Akan tetapi, pada tahun ini propaganda yang dilakukan sangat masif mengingat bahwa, pesta demokrasi (Pemilu) baru saja digelar. Artinya, isu ini sangat mapan untuk digoreng oleh para aktivis khilafah dan menjadi bahan agar wacana penegakan khilafah terus hidup.

Sementara itu, propaganda lain yang terus disebarkan adalah persoalan demokrasi dan sistem pemerintahan Islam. Dua topik itu hampir setiap hari muncul dalam narasi yang disebarkan oleh aktivis khilafah. Sayang sekali jika kita sebagai umat Muslim mempercayai dakwah mereka dengan janji kejayaan Islam ataupun kemakmuran masyarakat Muslim di masa yang akan datang apabila khilafah tegak.

Ideologi yang Mengakar pada Pemikiran

Ideologi memang tidak lain dan tidak bukan adalah alat “berperang” untuk mencapai sesuatu yakni kemenangan. Dan semakin lama ideologi semakin mengeras dan sulit dikoreksi, dan para penganutnya akan semakin membuta dan lama-lama akan kehilangan akal pikirannya sendiri. Ideologi dapat menggantikan pikiran karena ia telah memudahkan orang untuk berpikir dan menyederhanakan realitas (Bonnie Setiawan: 2002).

Persoalan ideologi ini sangat tidak mudah untuk diberangus begitu saja. Sebab meskipun seseorang sudah mengetahui kebenarannya dan apa yang diyakininya berbanding terbalik dengan fakta yang ada, akan tetapi ketika sudah menjadi ideologi maka akan sangat sulit untuk dibuang begitu saja.

BACA JUGA  Menyikapi Hasil Keputusan MK: Mari Belajar Bernegara dengan Bijak

Justru tantangannya semakin luas, ketika diiringi dengan banyaknya penyebaran-penyebaran ideologi yang serupa, dan disertai berbagai taktik yang bisa memberikan kenyamanan pada pemeluknya. Apalagi hadiah surga, merupakan hadiah tertinggi dalam tatanan pemikiran yang diyakininya. 

Berdasarkan penjelasan di atas, keyakinan seseorang atas sesuatu sangat tidak mudah untuk dipengaruhi. Dalam konteks aktivis khilafah, para pengasong itu sudah punya pemikiran yang sudah tertanam sejak lama bahwa, “hanya khilafah yang akan menjanjikan kenikmatan dunia dan perubahan Indonesia lebih baik”. Maka dari itu, untuk mengubah pemikiran tersebut, sekalipun kita menjelaskan bahwa ada banyak jeratan kasus berdarah pada saat khilafah ditegakkan di masa silam, tidak akan mempengaruhi para aktivis khilafah untuk merubah haluan perjuangannya.

Akan tetapi, upaya yang paling bisa dilakukan adalah mencegah agar tidak semakin banyak orang yang terpengaruh oleh ideologi penghancur Indonesia, khilafah. Pada saat Ramadhan, mereka terus mengobarkan semangat api perjuangan. Baik di media sosial dan kehidupan nyata, mereka terus melakukan propaganda dengan menyebarkan kebencian terhadap pemerintah.

Perlawanan yang bisa dilakukan adalah melakukan aksi serupa dengan menyebarkan narasi. Penyebaran narasi tandingan yang masif dapat mencegah seseorang terperangkap oleh ideologi khilafah. Tidak hanya itu, di dunia nyata kita perlu terus mengobarkan semangat perjuangan untuk melawan kapitalisme, memperbaiki demokrasi tanpa berpikir untuk menegakkan khilafah. Wallahu a’lam.

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru