29.5 C
Jakarta

Kiai Kampung dan Perannya Memberantas Nalar Radikal Masyarakat Awam

Artikel Trending

KhazanahOpiniKiai Kampung dan Perannya Memberantas Nalar Radikal Masyarakat Awam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Gerakan penyebaran radikalisme masih sangat masif sampai saat ini. Walaupun pemerintah telah bekerja keras untuk memberantas segala bentuk tindakan radikal-teror di Indonesia, kenyataannya belum mampu untuk sampai menghancurkan nalar-nalar radikal yang sudah tersebar luas di masyarakat awam.

Pemerintah mampu untuk memberantas dan mengeksekusi para pelaku tindakan-tindakan radikal yang muncul. Namun pemerintah belum mampu untuk menghanguskan bibit-bibit radikal yang sedang tumbuh dalam nalar masyarakat.

Radikalisme yang sudah merasuk menjadi nalar akan sulit dihilangkan hanya lewat acara-acara seminar saja. Pembinaan dan pemantauan diperlukan dilakukan secara bertahap dan intensif untuk mengikis paham-paham berbahaya yang dapat merongrong kesatuan agama dan negara.

Demi menghalau menyebarluasnya bibit-bibit radikalisme di masyarakat, pemerintah telah mencurahkan banyak cara juga dana. Akan tetapi masih saja banyak terjadi kecolongan lewat gerakan-gerakan bawah tanah yang sulit dijangkau pemerintah. Khususnya dalam lingkungan masyarakat awam, nalar-nalar radikal dapat menyebar dengan subur tanpa terdeteksi oleh pemerintah sama sekali.

Sebenarnya kita melupakan sosok pahlawan yang benar-benar bisa memberantas penalaran radikal secara tuntas. Seorang yang sangat dekat dengan masyarakat dan mampu memberikan solusi dari setiap permasalahan setiap orang. Jawabannya yaitu “kiai kampung”. Merekalah sosok yang ikhlas untuk menjaga moral-moral masyarakat awam tanpa mengharap imbalan apa pun.

Nalar-nalar radikal yang menyebar di masyarakat awam sangatlah sulit untuk dideteksi karena belum adanya bukti tindakan yang dilakukan. Hanya sebatas pola pikir yang mereka cari kebenarannya.

Namun bagi seorang kiai kampung yang kesehariannya terjun langsung bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat dapat melihat dengan jelas adanya perubahan tindakan dan pemikiran warganya. Kiai kampung dengan jelas mampu merasakan jika ada warganya yang mulai terjangkit oleh nalar-nalar berbahaya dan langsung melakukan pembinaan agar tidak semakin parah.

Bahaya Nalar Radikalisme

Dalam dinamika kehidupan sosial masyarakat awam, kiai kampung menempati posisi yang sangat penting untuk memengaruhi tindakan dan perilaku masyarakat. Sementara itu pemerintah kurang mendapatkan kesempatan besar untuk menjangkau hati masyarakat. Bentuk kerja sama antara kedua pihak ini justru akan menjadi sangat efektif untuk menghancurkan nalar-nalar radikalisme yang sangat sulit terdeteksi.

Sedangkan masyarakat awam sendiri rentan sekali terpapar doktrin-doktrin radikal. Berbeda dengan kaum-kaum intelektual yang telah memahami seluk-beluk ajaran-ajaran berbahaya. Masyarakat awam tidaklah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk membedakan mana ajaran yang benar dan mana yang salah.

Jadi apabila ada paham radikal yang diberikan kepada masyarakat dan dilakukan secara berulang-ulang maka mereka akan meyakini itu sebagai sebuah kebenaran. Dari fakta salah yang mereka yakini kebenarannya ini akan berlanjut menjadi sebuah nalar-nalar berbahaya dan akan memicu tindakan radikal.

Jika fenomena ini tidak ditangani dengan benar, paham-paham radikal akan menjamur di masyarakat awam secara cepat. Nalar ekstrem ini tidak akan langsung menuju kepada tindakan terorisme. Namun, sedikit demi akan merubah moral masyarakat menjadi cenderung kepada tindakan kekerasan.

Radikalisme ini membuat seseorang melakukan keinginannya dengan segala macam cara termasuk kekerasan. Karena itu, radikalisme bisa menyebabkan konflik yang berdampak pada hilangnya harta hingga nyawa seseorang.

BACA JUGA  Ini Kriteria Profetik Calon Pemimpin yang Wajib Diketahui

Lebih ekstremnya lagi, jika muncul seorang tokoh saja yang menambah bumbu dengan menyuarakan perlawanan terhadap pemerintah. Maka tidak lama akan banyak mendapat suara masyarakat yang sudah terjangkit nalar-nalar radikal ini.

Nalar-nalar ekstrem yang menyebar di masyarakat awam ini seharusnya bisa diminimalisir serta dilawan oleh tokoh masyarakat yang mereka sebut sebagai kiai kampung. Tokoh tersebut mempunyai kecakapan serta kemampuan yang mumpuni untuk membentuk kembali moral-moral masyarakat yang mulai melenceng dari koridor keagamaan secara efektif.

Pembinaan Moral oleh Kiai Kampung

Kenapa kiai kampung menjadi sangat penting untuk melawan nalar-nalar radikal di masyarakat awam? Jawabannya karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mereka sangat tinggi. Bukan hanya bergerak dalam bidang keagamaan saja. Dengan pengetahuan serta pengalaman yang sudah didapatkannya, kiai kampung bergerak dalam berbagai lini seperti sosial, ekonomi dan lain sebagainya.

Ditambah dengan tingkat religiusitas mayarakat awam khusunya pedesaan masih sangat tinggi. Kiai kampung yang memiliki ilmu agama yang mumpuni dijadikan patokan dalam mengambil setiap keputusan masyarakat. Kiai kampung ikhlas dalam mengerjakan segala yang menjadi kebutuhan masyarakat. Misalnya, menjadi mubalig, guru ngaji, imam shalat, dan menjadi penggerak dalam acara keagamaan rutin.

Menyatu dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari menjadikan kiai kampung benar-benar memahami secara detail bagaimana sifat-sifat serta karakter yang dimiliki setiap kaumnya.

Kaitannya dengan pemberantasan nalar-nalar radikal, kiai kampung mampu mendeteksi dengan cermat setiap perubahan sikap masyarakat yang mulai mengarah pada hal-hal negatif sedini mungkin. Setelah perubahan sifatnya dapat dideteksi maka kiai kampung akan menyusun pola pembinaan secara bertahap untuk mengembalikan moral umat yang mulai melenceng.

Dalam trik psikologi dijelaskan bahwa cara terbaik untuk merubah karakter seseorang dilakukan dengan bertahap dan pelan-pelan. Dengan pelan tetapi pasti nalar-nalar radikal yang sulit diberantas oleh pemerintah dapat dihilangkan oleh kiai kampung.

Pola pembinaan serta pendidikan yang diterapkan oleh kiai kampung ini bukan hanya sebatas bertahap saja. Metode pendidikannya pun juga mudah diterima dan dipahami. Bukan hanya sekadar memberikan tuturan tetapi juga mencontohkan lewat tindakan. Metode ini sangat tepat karena para korban paham radikal bisa melihat contohnya secara langsung.

Namun setiap keunggulan pasti ada kekurangan. Walaupun kiai kampung sangat potensial dalam memberantas nalar-nalar radikal di tengah masyarakat, mereka kurang mendapatkan sarana yang memadai untuk melakukannya. Kiai kampung memang tidak mengharapkan imbalan atas apa yang mereka jalankan. Bahkan mereka sering menggunakan uang pribadinya demi melancarkan pembinaan-pembinaan kepada warganya.

Keterbatasan tempat pendidikan, kurangnya sarana yang memadai, serta yang paling penting tidak adanya teknologi yang mendukung menjadi kendala kiai kampung dalam berdakwah.

Pemerintah dapat memberikan fasilitas yang mumpuni agar pemberantasan paham-paham radikalisme bisa berjalan dengan baik. Dengan pemenuhan fasilitas yang memadai kiai kampung dapat bergerak bersama-sama dengan masyarakat setempat untuk memantau serta melawan paham-paham radikal yang tersembunyi di masyarakat setempat.

Karena pemberantasan tindakan radikal tanpa dibarengi dengan pemusnahan nalar-nalar radikal yang berkembang dapat memunculkan kembali tindakan esktrem di lain tempat dan waktu.

Muhamad Andi Setiawan
Muhamad Andi Setiawan
Sarjana Sejarah Islam UIN Salatiga. Saat ini aktif dalam mengembangkan media dan jurnalistik di Pesantren PPTI Al-Falah Salatiga.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru