28.2 C
Jakarta

Densus 88 Asesmen Catar Akpol untuk Cegah Paham Radikal-Intoleran Menyusup

Artikel Trending

AkhbarDaerahDensus 88 Asesmen Catar Akpol untuk Cegah Paham Radikal-Intoleran Menyusup
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Semarang – Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri menggandeng Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dalam proses rekrutmen anggota baru. Kerja sama ini bertujuan memastikan latar belakang dan kepribadian anggota baru Polri tak terpapar radikalisme dan intoleran.
Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri Brigjen Nurworo Danang, menjelaskan pencegahan paham radikal dan intoleran menyusup adalah yang baru dalam sistem rekrutmen anggota Polri. Tak hanya Densus 88, SSDM juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Divisi Propam Polri, dan pihak-pihak terkait.

“Tahun ini ada hal baru, yakni penelusuran mental ideologi, atau asesmen mental dan ideologi. Kami menggandeng Densus 88 Antiteror Polri, BNPT, Div Propam Polri,” ucap Danang kepada detikcom di Gedung Serbaguna Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (10/7/2023).

“Kita mengharapkan para catar (calon taruna) mempunyai ideologi yang tidak bertentangan dengan Pancasila, menghindari paham radikalisme dan intoleransi,” imbuh Danang.

Danang menegaskan SSDM Polri tak ingin kecolongan membiarkan paham radikal dan intoleran menyusup di Korps Bhayangkara. “Intinya kami tidak ingin kecolongan, jadi screening benar-benar ketat dari sisi apapun, termasuk paham dan ideologi,” ujar Danang.

BACA JUGA  Ini Langkah Densus 88 Cegah Paham Radikalisme di Kerinci

Danang menjelaskan pada proses seleksi akhir, catar diminta mengisi kuesioner. Nilai kuesioner akan menentukan catar tersebut terdeteksi terpapar radikalisme-intoleran, atau tidak.

Jika hasilnya terpapar radikalisme dan intoleran, catar Akpol akan diwawancara untuk pendalaman lebih lanjut oleh panitia rekrutmen Akpol. Hasil wawancara juga menentukan kesimpulan akhir catar terpapar radikalisme atau tidak.

“Bentuk asesmennya, mengisi inventory atau kuesioner. Lalu dilakukan pemetaan terhadap data-daya yang dimiliki oleh tim Densus 88 terkait data-data yang sudah diinventarisir dari para peserta,” pungkas Danang.

Diketahui sebanyak 440 calon taruna dan taruni (catar) Akpol mengikuti tes tahap akhir yang diselenggarakan panitia pusat di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Mereka terdiri dari 385 pria dan 55 wanita.

Sebanyak 440 catar berasal dari 34 polda se-Indonesia. Panitia pusat dari SSDM Polri melakukan serangkaian pemeriksaan, dari sisi administrasi, kesehatan, asesmen mental dan ideologi, wawancara psikologi dan penelusuran mental kepribadian, uji akademik, uji jasmani, hingga antropometri.

Proses seleksi di tingkat panitia pusat ini berlangsung selama 19 hari, mulai 6 sampai 24 Juli 2023.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru