31.2 C
Jakarta

Bertambah Nikmat Tapi Sering Maksiat, Hati-Hati Istidraj

Artikel Trending

Asas-asas IslamTasawufBertambah Nikmat Tapi Sering Maksiat, Hati-Hati Istidraj
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Seringkali kita mendengar ungkapan yang menjerumuskan, “enak sekali ia, walaupun sering maksiat tapi rezekinya berlipat-lipat”. “Enak sekali ia, walaupun jarang ibadah, tapi hartanya melimpah”. Ungkapan-ungkapan seperti ini apabila tidak direnungi bisa membahayakan keimanan seseorang. Tentu jangan sampai kenikmatan harta dunia mengalahkan kenikmatan bertambahnya iman dan Islam. Maka perhatikanlah apabila engkau sering mendengar ada ungkapan di atas, maka wajib berhati-hati karena itu merupakan istidraj.

Nabi Muhammad dalam hadisnya menerangkan definisi rinci istidraj ini.

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: إِذَا رَأَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ. ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم (فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Artinya: “Dari Uqbah ibn Amir dari Nabi saw, beliau bersabda: ‘Jika kamu melihat Allah memberikan kemewahan dunia kepada hamba-Nya yang suka melanggar perintah-Nya, maka itulah yang disebut istidraj.” Kemudian beliau membaca firman Allah surat al-An’am ayat 44: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (HR. Ahmad)

BACA JUGA  Tiga Tanda Puasa Ramadhan Membawa Kemenangan Setelah Lebaran

Buya Hamka dalam tafsirnya terkait ayat yang dibaca Rasulullah di atas menerangkan  bahwa istidraj yaitu dikeluarkan dari garis lurus kebenaran tanpa disadari. Allah swt memperlakukan apa yang dia kehendaki, dibukakan segala pintu kesenangan, hingga orang tersebut lupa diri. Allah melakukan pembiaran atas maksiat yang mereka lakukan. Memberikan kesenangan terus-menerus yang melalaikan. Hingga pada saatnya Allah akan mencabut semua kesenangan sampai mereka termangu dalam penyesalan yang terlambat.

Mengenali Gejala Istidraj

Oleh karena yang demikian, jika Anda melihat orang yang banyak harta tapi maksiat, maka jangan iri dahulu, jangan-jangan itu istidraj. Untuk lebih memahami makna istidraj, perhatikanlah ciri-ciri berikut ini

(1) nikmat dunia yang semakin bertambah, namun keimanan kita semakin menurun,

(2) mendapat kemudahan hidup meski terus menerus bermaksiat,

(3) rezeki selalu bertambah, meski terus lalai dalam ibadah,

(4) semakin kaya, namun semakin menjadi kikir,

(5) jarang sakit, namun kerap berlaku sombong.

Walhasil, teruslah introspeksi diri, semoga kita semua dihindarkan dari istidraj. Dan semoga kita dihindarkan masuk dalam kategori istidraj seperti dalam Al-An’am ayat 44. “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru