26.7 C
Jakarta

Pupusnya Keimanan Orang yang Berpaham Radikal

Artikel Trending

Asas-asas IslamHadistPupusnya Keimanan Orang yang Berpaham Radikal
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pemerintah Indonesia dengan tegas menyatakan perang terhadap radikalisme. Karena memang radikalisme adalah penyakit masyarakat yang bisa mengganggu kestabilan dan keamanan negara. Melalui program deradikalisasi, pemerintah mencoba menyebarkan arus moderatisme kepada seluruh warga negara Indonesia agar tidak terpapar virus radikal.

Ajaran Islam juga menyatakan bahwa radikalisme adalah musuh agama. Islam selalu menganjurkan umatnya untuk selalu berpaham moderat. Karena hanya dengan berpaham moderat ini umat Islam bisa maju dan menjadi saksi akan kemajuan dunia. Secara jelas bahwa Al-Quran memerintahkan umatnya untuk selalu berpaham moderat dan menolak paham radikalisme. Al-Quran Surat Al-Baqoroh 143 berbunyi

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

Artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu sebagai umat yang moderat agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”.

Pada umumnya radikalisme ini selalu mengajarkan orang untuk bertindak sesuatu yang melampaui batas dan cenderung intoleran kepada sesama manusia. Dari paham radikal inilah akan muncul paham yang lebih mengerikan lagi yaitu paham terorisme. Sehingga orang yang berpaham radikal akan hilang sisi kemanusiaanya karena cenderung intoleran dan menyakiti manusia lainnya.

Orang yang berpaham radikal adalah orang yang tidak beriman atau imamnya tidak sempurna. Padahal dengan jelas dikatakan bahwa ciri orang beriman adalah berlaku lemah lembut terhadap sesama manusia. Sedangkan orang yang berpaham radikal memutar balikannya.

BACA JUGA  Kepemimpinan dalam Islam, Landasan Etika dan Tanggung Jawab Menurut Pandangan Hadis

Paham Radikal dan Keimanan

Nabi Muhammad bersabda “Tidak ada seorang hamba baik di bumi maupun dilangit yang menyandang status beriman hingga ia berlaku lemah lembut terhadap sesama. Dan tidak akan pernah berlaku lemah lembut sampai ia menjadi orang yang berjiwa selamat. Dan seseorang hamba tidak berjiwa selamat sehingga orang lain merasa aman dari perbuatan dan ucapannya“.

Hadis Nabi ini sangat gamblang menyatakan bahwa tidak akan seorang hamba menyandang status beriman sampai ia berlaku lemah lembut. Sedangkan kita tau sendiri bahwa orang yang berpaham radikalime adalah orang yang berpaham keras dan tidak mempunyai jiwa lemah lembut. Walhasil dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa tidaklah beriman orang yang berpaham radikal.

Orang yang berperilaku lemah lembut terhadap sesama, tentu dalam berperilaku akan sangat menjaga perasaan orang lain sehingga tidak menyakitinya baik itu dengan tindakan maupun ucapan. Dan orang yang berpaham radikal tidak akan mempu berlaku lemah lembut terhadap sesama karena dalam kepalanya ingin menyebarkan terror. Dari sinilah bisa dikatakan bahwa yang berpaham radikal tidak beriman atau tidak sempurna imannya.

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru