30 C
Jakarta

Aksi Teror di Kota Wina Memantik Perang Antar Agama

Artikel Trending

AkhbarInternasionalAksi Teror di Kota Wina Memantik Perang Antar Agama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Riyadh — Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengecam aksi Teror di Kota Wina, Austria yang menewaskan bebarapa orang tak bersalah. Menurut dia, hal itu merupakan kejahatan keji yang bertentangan dengan semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami berbagi dengan teman-teman di Republik Austria tentang kesedihan atas kejahatan Teror di Kota Wina yang menargetkan orang-orang tak berdosa di Wina. Kejahatan keji ini dan sejenisnya bertentangan dengan semua agama dan nilai-nilai kemanusiaan, dan itu menekankan kepada kita bahwa terorisme tidak memiliki agama atau ras,” kata Al-Jubeir melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa (3/11).

Selain Saudi, beberapa negara Arab juga telah menyampaikan belasungkawa kepada Pemerintah Austria. “Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada pemerintah dan rakyat Austria dan kami menekankan posisi Irak yang menolak terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmed al-Sahaf, dikutip laman Anadolu Agency.

Kementerian Luar Negeri Lebanon mengutuk aksi penembakan di Wina. Ia turut mengucapkan belasungkawa kepada para korban. Pemerintah Mesir pun mengecam insiden penyerangan Wina. Kairo menegaskan menolak semua bentuk kekerasan dan ekstremisme. Menurut Mesir, upaya internasional untuk menghadapi terorisme perlu diintensifkan.

Yordania, Uni Emirate Arab (UEA), Sudan, dan beberapa negara lainnya menyatakan sikap yang hampir serupa. Mereka mengecam aksi Teror di Kota Wina dan menentang terorisme dalam segala bentuknnya.

Kanselir Austria Sebastian Kurz menyerukan persatuan pasca insiden penembakan di sejumlah lokasi di Wina pada Senin (2/11). Dia menuding terorisme Islam hendak memecah belah masyarakat di sana melalui serangan tersebut.

“Kita harus sadar bahwa ini bukanlah konflik antara Kristen dan Muslim atau antara warga Austria dan migran. Musuh kita, terorisme Islam, tidak hanya ingin menyebabkan kematian dan penderitaan, tetapi juga ingin memecah belah masyarakat kita,” kata Kurz dalam pidato yang disiarkan pada Selasa (3/11), dikutip laman Deutsche Welle.

Kurz bersumpah bahwa Austria akan mempertahankan demokrasi, hak-hak fundamental, dan cara hidup liberal. “Kita tidak akan pernah membiarkan kebencian ini berkembang,” ujarnya.

BACA JUGA  Ribuan Warga Yordania Demonstrasi Dukung Gaza

Pada Senin malam lalu, sejumlah orang bersenjata menyerang enam lokasi di Wina tengah. Serangan pertama dimulai di luar sinagoge utama. Beberapa saksi mengatakan para pelaku turut menembaki orang-orang di bar dengan senapan otomatis. Sejauh ini empat warga sipil telah dilaporkan tewas akibat serangan tersebut, terdiri dari dua pria dan dua wanita. Setidaknya tujuh korban lainnya masih dirawat dalam keadaan kritis.

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer menyebut serangan penembakan yang terjadi di Wina dilakukan setidaknya satu “teroris Islam”. “Kami mengalami serangan kemarin malam dari setidaknya satu teroris Islam,” kata Nehammer dalam sebuah konferensi pers pada Selasa.

Nehammer mengungkapkan terdapat beberapa pelaku yang terlibat dalam aksi penembakan. Satu di antaranya telah ditembak mati oleh polisi. Nehammer mengatakan pelaku tersebut merupakan simpatisan ISIS. Saat melancarkan serangan, dia mengenakan sabuk bahan peledak, tapi ternyata palsu.

Menurutnya, serangan itu merupakan upaya untuk melemahkan atau memecah masyarakat demokratis Austria. Dia menyerukan agar warga di kota tersebut tetap di rumah.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru