27.4 C
Jakarta

Waspadalah Istidraj Dalam Dirimu Yang Membinasakan

Artikel Trending

Asas-asas IslamTasawufWaspadalah Istidraj Dalam Dirimu Yang Membinasakan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Setiap manusia pasti selalu mendambakan kenikmatan-kenikmatan. Namun demikian tak jarang manusia yang diberi kenikmatan justru malah mengabaikan jalan Tuhan. Waspadalah karena jika situasinya seperti ini Istidraj namanya. Istidraj adalah kenikmatan materi yang diberikan kepada seseorang yang secara lahir semakin bertambah, tetapi kenikmatan yang bersifat imaterial semakin dikurangi sementara ia tidak menyadarinya.

Secara mudahnya Istidraj adalah bertambahnya kenikmatan pada seseorang yang tanpa disadari justru malah akan menghancurkannya. Rasulullah menerangkan lebih jauh bahwa Istidraj adalah bertambahnya kemewahan hidup namun malah semakin melanggar jalan Agama.

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: إِذَا رَأَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ. ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم (فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Artinya: “Dari Uqbah ibn Amir dari Nabi saw, beliau bersabda: ‘Jika kamu melihat Allah memberikan kemewahan dunia kepada hamba-Nya yang suka melanggar perintah-Nya, maka itulah yang disebut istidraj.” Kemudian beliau membaca firman Allah surat al-An`am ayat 44: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” [HR. Ahmad]

BACA JUGA  Tiga Tanda Puasa Ramadhan Membawa Kemenangan Setelah Lebaran

Coba sekarang renungkan, betapa banyak nikmat yang diberikan oleh Allah, bahkan nikmat tersebut tiap hari semakin bertambah. Jika dengan bertambahnya kenikmatan tersebut membuat seseorang semakin dekat dengan Tuhan maka itulah nikmat yang sempurna. Namun sebaliknya apabila bertambahnya nikmat malah diikuti dengan kelalaian yang tanpa ia sadari justru melanggar jalan agama maka itu istidraj.

Cara Mendeteksi Istidraj Dalam Diri

Dan untuk mendeteksi Istidraj yang membinasakan dalam diri coba perhatikan 5 hal berikut ini.

(1) nikmat dunia yang semakin bertambah, namun keimanan kita semakin menurun,

(2) mendapat kemudahan hidup meski terus menerus bermaksiat,

(3) rezeki selalu bertambah, meski terus lalai dalam ibadah,

(4) semakin kaya, namun semakin menjadi kikir,

(5) jarang sakit, namun kerap berlaku sombong.

Sebagai penutup renungilah surat Al-An’am ayat 44, Semoga dengan merenunginya akan menyadarkan kita untuk segera kembali ke jalan Tuhan

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Artinya: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru