Harakatuna.com. Kupang – Anggota MPR sekaligus DPD RI Abraham Liyanto mengingatkan pentingnya wawasan kebangsaan bagi kaum muda. Hal itu agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi lain yang masuk di negara ini.
“Kaum muda adalah penerus bangsa ini. Kalau wawasan kebangsaannya rendah, mau di bawa kemana bangsa ini,” kata Abraham dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR di Kupang, Kamis (11/2/2021).
Ia menjelaskan saat ini, banyak sekali ideologi yang masuk ke negara ini. Ada radikalisme, terorisme, kapitalisme, dan komunisme. Kemudian ada pengaruh budaya luar yang begitu gencar masuknya. Misalnya budaya Barat, Korea, Cina dan sebagainya. Semua hal itu menjadi penyakit bagi kebangsaan kita
“Coba lihat, anak-anak muda banyak gandrung terhadap film Korea atau artis-artis Korea. Itu sih memang tidak dilarang, tetapi jika lebih mencintai budaya Korea daripada budaya sendiri, itu kan bahaya,” ujar anggota Komite I DPD ini.
Dia mengingatkan yang sudah jelas mengganggu paham kebangsaan adalah ideologi radikalisme atau terorisme. Mereka membawa paham khilafah untuk mengganti ideologi Pancasila yang ada di negara.
“Pengikut paham khilafah ini sudah ada di negara ini dan banyak. Beruntung negara sudah bubarkan. Tapi banyak anak mudah yang sudah terpengaruh dengan ideologi ini. Ini sangat mengkhawatirkan bagi bangsa ini,” tutur Abraham.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi Empat Pilar adalah bagian dari upaya melawan paham-paham dari luar. Dengan memperkuat pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia semakin kokoh akan kebanggan dan kecintaan terhadap negaranya.
“Kegiatan ini untuk melawan paham-paham radikal dan lain-lain. Generasi muda harus berada di depan untuk melawan paham-paham itu, bukan sebaliknya,” tutup Abraham.