31.5 C
Jakarta

Rekonsiliasi Pasca-Pemilu: Jalan Menjaga Solidaritas Kebangsaan

Artikel Trending

KhazanahOpiniRekonsiliasi Pasca-Pemilu: Jalan Menjaga Solidaritas Kebangsaan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Pesta demokrasi atau Pemilu 2024 di Indonesia sudah menuai titik terang siapa yang menang. Berbagai platform media sosial juga memberitakan siapa yang unggul dan menang dalam kontestasi politik tahun 2024 ini.

Namun tidak bisa dipungkiri, jejak ketegangan dalam berpolitik tentu masih berseliweran dalam media sosial. Inilah yang harus disikapi masyarakat Indonesia dengan santun. Dengan tujuan agar tidak melahirkan provokasi dan ujaran kebencian.

Untuk itu, pasca-Pemilu yang paling penting ialah bagaimana kita harus mengedepankan sikap menghormati serta mendukung bagi yang menang dan saling merangkul bagi yang kalah. Hal ini bertujuan untuk saling menjaga kebersamaan dan kerukunan berbangsa. Dengan kata lain, para kontestan harus menunjukkan wibawanya dengan saling support untuk Indonesia yang lebih baik ke depan.

Inilah yang seharunya dijadikan patokan, bahwa kekalahan atau kemenangan yang diraih tidak harus melahirkan kebencian, melainkan sebagai sumber untuk merendahkan hati dengan berjabat tangan dan menunjukkan kepada masyarakat, bahwa kita adalah saudara sebangsa yang siap membangun Indonesia. Sehingga, masyarakat Indonesia juga akan saling memberikan semangat dan saling menguatkan untuk kerukunan bangsa Indonesia. Karena sejatinya perdamaian lebih utama untuk kelanjutan suatu bangsa.

Pesta demokrasi ini harus dimaknai sebagai jalan untuk menuju pribadi yang lebih baik. Selain sebagai pijakan untuk membenahi diri sendiri, harusnya juga menjadi salah satu alternatif untuk bersosial. Banyak pembelajaran yang terkandung dalam pesta demokrasi. Bagaimana sikap saling menghargai harus selalu menjadi prioritas utama. Pada titik lain juga menjadi nilai tambah tersendiri untuk bersosial dengan masyarakat.

Tentu hal ini akan menjadi salah satu jalan yang sangat tepat untuk membangun kerukunan dalam berbangsa. Sebab, berangkat dari sini kita harus berbenah menuju kualitas yang lebih amanah dan saling mendukung guna mewujudkan perdamaian, yang dibarengi dengan mengedepankan empati, simpati, kemudian melahirkan persaudaraan dalam berbangsa.

BACA JUGA  Film Horor Berlatar Agama, Seberapa Berbahaya?

Hal ini apabila direalisasikan dengan baik, pastinya akan melahirkan paham-paham yang menyenangkan untuk dirasakan bersama. Secara tidak langsung Pemilu adalah salah satu upaya untuk membangun karakter setiap orang, untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pemilu sejatinya juga bertujuan untuk melahirkan kebersamaan yang mengatasnamakan bangsa Indonesia. Semua harus bersatu untuk membingkai persaudaraan tanpa memandang siapa yang menang.  Dan yang terpilih juga harus lebih amanah dan siap membangun bangsa lebih baik dan toleran.

Inilah yang seharusnya menjadi alas, sekaligus sandaran, bahwa pemimpin adalah tiang dari segalanya. Yang terpilih  besok juga harus siap menjadi sandaran dan alas  bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena sejatinya dirinya dipilih agar menjadi insan yang siap untuk membingkai kebersamaan yang sudah ada menjadi lebih baik lagi. Salah satunya yaitu mempererat persaudaraan dan kerukunan di Indonesia yang di dalamnya banyak perbedaan.

Intinya memang sangat penting rekonsiliasi pasca-Pemilu 2024. Selain menghindari perpecahan berpendapat dan sentimen pasca-Pemilu, rekonsiliasi juga sebagai jalan akurat untuk saling mengedepankan pentingnya kerukunan dalam hidup berbangsa. Selain itu, rekonsiliasi juga berperan sebagai edukasi untuk seluruh masyarakat Indonesia agar tidak melahirkan ujaran kebencian pasca-Pemilu.

Untuk itu, mari bersama-sama kita membangun rasa toleransi tanpa ada kebencian. Baik itu melalui media sosial ataupun tindakan langsung. Karena hal itulah yang akan berpengaruh pada karakter seseorang. Hingga seseorang bisa memahami jati diri bangsa Indonesia yang selalu mengedepankan budaya toleran. Sehingga Pemilu juga bisa dimaknai sebagai pesta demokrasi yang mengedepankan prinsip keutuhan bangsa Indonesia jauh lebih utama.

Jangan pernah ada kebencian dan kejahatan dalam berkompetisi. Mari saling merangkul untuk membangun bangsa, membangun Indonesia, yang kemudian akan berguna untuk masyarakatnya. Indonesia itu damai, terbukti dengan banyaknya perbedaan di dalamnya. Maka sudah seharusnya kita mempertahankan perdamaian ini.

Suroso, S.Ag
Suroso, S.Ag
Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru