Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H menyebut sinergi dan kolaborasi banyak pihak diperlukan untuk memerangi radikalisme terorisme.

“Kita ikhtiar dengan semua pihak, mengajak semua melakukan kolaborasi agar bagaimana jati diri bangsa ini tetap exist sepanjang masa, tetap lestari sepanjang masa,” katanya.

Oleh karena itu, atas dasar kerja sama hari ini, bukan hanya kerja sama di lingkungan internal, dari jajaran BUMN atau PKT, tetapi juga bagaimana kita berkontribusi kepada masyarakat.

Semoga usaha-usaha yang dilaksanakan oleh PKT dan seluruh jajaran senantiasa semakin berkah dan sukses atas perhatian yang diberikan kepada para penyintas.

Dan semua kita bisa bersatu padu melawan segala bentuk intoleransi radikalisme terorisme yang kerjanya menjadi musuh bagi negara kita yang sangat mengedepankan kesatuan dan persatuan.

Sementara itu, perwakilan keluarga korban mengaku sangat bersyukur mendapatkan bantuan dana dari PKT.

“Saya juga agak terharu juga agak kaget juga disetujui sampai sebanyak itu. Terima kasih lah kepada Pupuk Kaltim ya atas perhatiannya kepada korban bom. Terima kasih juga kepada BNPT yang telah mencari untuk dana ini. Bisa lah kami pergunakan untuk pengobatan Trinity ini,” ujar Sarina Gultom, Ibunda Trinity Hutahaean.

“Uang buat dia memang ada kita sisihkan, kita simpan buat bekal pendidikannya nanti. Kita tidak tahu bagaimana nanti kedepannya kita orang tuanya ini. Yang penting ada buat dia nanti,” Ibunda Alvaro Aurelius Tristan Sinaga, Martina Piur Novita Tagala.

Makanya disitu (dengan) didengar, ditanggapi, rasanya pihaknya bahagia banget, ternyata setelah seperti ini masih ada yang peduli dengan kita.

“Pokoknya saya banyak banyak berkat buat Pupuk Kaltim, sudah membantu kita, ada buat kita. Dana yang nanti diberikan itu kita persiapkan buat pendidikan dia kedepannya nanti. Mudah-mudahan Pupuk Kaltim semakin berjaya, semakin bagus, semakin terbaik lah. Terima kasih Pupuk Kaltim,” ungkapnya.