29.3 C
Jakarta

Polisi Temukan Buku Khilafah dan Panduan Jihad di Rumah Terduga Teroris Bekasi

Artikel Trending

AkhbarDaerahPolisi Temukan Buku Khilafah dan Panduan Jihad di Rumah Terduga Teroris Bekasi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bekasi-Beberapa hari lau, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah rumah terduga teroris di kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi. Terduga dicurigai sebagai salah satu anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah, JAD Abu Zee. Ada dugaan kuat bahwa pihaknya telah dipersiapkan sejak lama serta terdoktrin dengan berbagai bahan bacaan buku khilafah.

Namun demikian, pihak kepolisian tidak mau membeberkan prosesi penggeladahan terduga dimaksud dengan alasan privasi dan keamanan. “Kalau lokasi penggeledahannya betul di Tambun,” kata Kapolres Bekasi Kabupaten, Kombes Chandra Kumara saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/10). “Yang melakukan penggeledahan dari Densus,” tegas Chandra.

Pun demikian, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono meastikan bahwa rumah yang digeledah oleh Tim Densusu adalah tempat tinggal Noval Agus Safroni. Yaitu pelaku teror yang ditangkap tanpa perlawanan di Lampung pagi hari pada hari Minggu (13/10).

Bukti Buku Khilafah di Rumah Teduga Teroris Bekasi

Saat dikonfirmasi oleh media, Kombes Raden Prabowo membenarkan terkait penggeledahan tempat tinggal Noval. Bahkan pihaknya menerangkan bahwa dalam TKP ada sejumlah barang bukti kuat terkait jaringan teroris dan buku panduan jihad. Selain itu juga ditemukan satu kardus berkas data Khilafatul Muslimin.

“Ada buku Khilafatul Muslimin, 1 buku dilema PKS, 1 buku Al-khilafah, 8 Dabiq Buku ISIS, 2 buah gunting, 2 kabel jek sound, 1 plastik paku payung serta paku baja, 1 lakban plastik warna bening, 1 KK atas nama Noval,” kata Argo saat dikonfirmasi, Minggu (13/10).

BACA JUGA  LSM GMBI Siap Jadi Garda Terdepan Cegah Paham Radikal

“1 Buku tiada khilafah tanpa tauhid dan jihad, 1 plastik kecil warna putih, data Khilafatul Muslimin dan 1 logo bordir Khilafatul Muslimin,” sambungnya.

Bukan hanya itu saja, fakta lain dari hasil penggeledahan tersebut. Noval diketahui merupakan seorang ustaz dari Khilafatul Muslimin.

“Dia (Noval) juga terlibat berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee, pernah membahas tentang Khilafah bersama dengan kelompok Abu Zee,” ujarnya.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang orang tak dikenal dengan menggunakan senjata tajam di daerah Pandeglang, Banten pada Kamis, 10 Oktober 2019. Akibat penyerangan itu Wiranto mengalami dua luka tusuk di bagian perut sebelah kiri.

Wiranto menjadi korban penyerangan dua teroris. Mereka adalah Syahrial Alamsyah (SA) alias Abu Rara dan Fitri Andriana (FA). SA sendiri disebut bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Polisi menyebut, terduga teroris yang menyerang Menko Polhukam Wiranto, SA alias Abu Rara kesal Amir JAD Bekasi Abu Zee Ghurobah ditangkap. Abu Rara pun berkomitmen melakukan amaliyah.

Densus 88 Antiteror menangkap Abu Zee Ghurobah bersama delapan anggotanya pada 23 September 2019.

Hal itulah yang membuat SA menyerang Wiranto. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Abu Rara merasa takut dan tertekan setelah mendengar Abu Zee tertangkap.

“Kalau tertangkap, maka saya khawatir akan tertangkap,” kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (11/10) menirukan Abu Rara.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru