31.2 C
Jakarta

Pasukan Inggris Sita Persenjataan ISIS dalam Operasi Mali

Artikel Trending

AkhbarInternasionalPasukan Inggris Sita Persenjataan ISIS dalam Operasi Mali
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bamako – Pasukan Inggris dalam operasi di Mali sita sejumlah senapan AK47. Pasalnya, persenjataan ini adalah milik kelompok militan Islamic State (ISIS) yang mereka gunakan selama ini. Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Inggris (MOD), sekitar 100 prajurit ikut serta dalam operasi penyitaan senjata ISIS ini.

“Sejumlah terduga militan ISIS telah melarikan diri. Mereka berenang menyeberangi sebuah sungai,” ujar pernyataan MOD sebagaimana laporan BBC pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Operasi mengusir ISIS dan menyita persenjataannya di Mali berlangsung di tengah badai pasir dan cuaca panas terik. Dan pada waktu itu kondisi suhu udara mencapai lebih dari 50 derajat Celcius.

Selain senapan dan amunisi, pasukan Inggris juga menyita pakaian bercorak kamuflase, radio, telepon genggam, dan ratusan liter bahan bakar. Penyitaan mereka lakukan usai pasukan Inggris mendapat izin dari misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali.

Mereka yang terlibat dalam operasi ini adalah bagian dari gugus tugas Inggris yang tiba di Mali pada Desember tahun lalu. Tambahan pasukan ini bertujuan untuk membantu misi menjaga perdamaian PBB di Mali.

BACA JUGA  Iran dan Pakistan Sepakat Lakukan Upaya Bersama Pemberantasan Terorisme

Khusus untuk pasukan Inggris, mereka bertugas melakukan patroli pengintaian jarak jauh untuk melindungi masyarakat lokal dari ancaman ekstremisme ISIS di Mali.

Letnan Kolonel Tom Robinson, komandan pasukan Light Dragoons asal Inggris, mengaku selalu mengambil tindakan sesuai data intelijen.

“Kami fokus di area terjadinya aktivitas intimidasi grup teror terhadap masyarakat lokal. Kami berhasil mengusir mereka dan menyita persenjataan serta barang-barang lainnya,” ucap Robinson.

Misi PBB di Mali atau MINUSMA beranggotakan lebih dari 14 ribu personel penjaga perdamaian dari 56 negara. MINUSMA mere sebut sebagai salah satu misi perdamaian PBB paling berbahaya di dunia.

Sejak 2013, hampir 250 personel penjaga perdamaian PBB di Mali tewas dalam misi mereka melawan sejumlah grup terorisme dan ekstremisme.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru