31.5 C
Jakarta

Momen Tobat Para Teroris Di Malam Nisfu Sa’ban

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMomen Tobat Para Teroris Di Malam Nisfu Sa'ban
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Sudah menjadi rutinitas umat Islam saban tahun setiap memasuki malam nisfu Sa’ban (separuh terakhir dari bulan Sa’ban) berkumpul di masjid, musala, atau rumah masing-masing untuk membaca surah Yasin tiga kali lengkap dengan doanya. Masing-masing tiga doa Yasin ini diniatkan untuk diberikan panjang umur, dijauhkan dari segala bahaya, dan dikaruniai rezeki yang luas dan berkah.

Rutinitas ini dilakukan sebagai bentuk menyambut malam nisfu Sa’ban yang pada saat itu Allah menurunkan rahmat-Nya. Disebutkan dalam sebuah hadis Nabi SAW: Sesungguhnya Allah akan menampakkan sifat rahmat-Nya pada malam nisfu Sa’ban, maka Dia akan mengampuni setiap makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang-orang yang memusuhi sesama muslim.

Pesan Nabi tersebut penting direnungkan, apalagi pada separuh bulan Sa’ban itu semua umat Islam melakukan pergantian buku catatan amal. Maksudnya, umat Islam hendaknya merenungkan perbuatan di masa lalu dan jika dari perbuatan itu tidak baik maka hendaknya diperbaiki di kemudian hari. Jika perbuatan itu sudah baik, maka teruslah dipertahankan, lebih-lebih ditingkatkan. Karena, orang yang baik adalah mereka yang semakin baik dibandingkan hari-hari yang lalu.

Hal yang penting direnungkan melihat dari pesan Nabi tadi adalah kebaikan Allah kepada makhluk-Nya. Dia akan mengampuni segala dosa manusia, apa pun bentuknya, selain dosa syirik dan memusuhi sesama Muslim. Pesan ini masih relevan diperhatikan, meski sudah disampaikan beberapa abad silam.

Sebab, tak sedikit umat Islam sendiri yang memusuhi sesamanya. Semisal, mengkafirkan sesama muslim, menyesatkan orang yang tidak sepemikiran dan seiman, serta melakukan aksi-aksi terorisme yang merugikan orang lain.

BACA JUGA  Momen yang Tepat Kelompok Radikal Refleksi di Malam Lailatul Qadar

Dari beberapa perbuatan dosa tersebut yang menarik dibahas pada tulisan ini adalah dosa terorisme. Dosa ini, selain bertentangan dengan ajaran Islam, jelas merugikan orang lain. Banyak orang yang mendapatkan dampak negatif dari aksi-aksi terorisme, seperti kerusakan tempat, direnggutnya nyawa, dan lain-lain. Sementara, hal-hal negatif ini merupakan sesuatu yang dilarang terjadi dalam Islam. Perhatikan peringatan Tuhan berikut:

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-A’raf: 56). Lalu, pada ayat lain Allah berpesan: Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. (QS. al-Isra’: 33).

Larangan Tuhan terhadap melakukan kerusakan di muka bumi dan membunuh orang lain adalah bentuk dari larangan terhadap aksi-aksi terorisme. Karena, model aksi-aksi terorisme tidak jauh berbeda dengan bentuk larangan Tuhan itu. Sehingga, bagaimanapun alasannya, meski atas nama agama atau apa, tetap aksi-aksi terorisme dilarang.

Sebagai penutup, bertepatan dengan nisfu Sa’ban, hendaknya pelaku teror memohon juga diampuni dosanya sebab melakukan aksi-aksi terorisme terlarang. Dosa-dosa semacam itu akan sangat mungkin diampuni jika mereka bertekad bulat untuk bertobat dengan tobat nasuha, sehingga mereka berjanji tidak mengulangi dosa yang serupa.[] Shallallahu ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru