32.5 C
Jakarta

Meramu Dakwah Toleran: Strategi Dakwah Dengan Humor

Artikel Trending

KhazanahResensi BukuMeramu Dakwah Toleran: Strategi Dakwah Dengan Humor
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
Judul Buku: Ketawa Ambyar Ala Santri, Penulis: Muhammad Muhibbuddin, Penerbit: Araska, Cetakan: I, Februari 2023, Tebal: 208 halaman, ISBN: 978-623-7537-94-6, Peresensi: Muhammad Nur Faizi.

Harakatuna.com – Humor sebagai media dakwah merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas. Banyak yang beranggapan bahwa dakwah harus selalu serius dan penuh dengan nasihat, namun penggunaan humor dalam dakwah dapat memberikan keuntungan yang tidak terduga.

Buku “Ketawa Ambyar Ala Santri: Ngaji Kebahagiaan dengan Humor-Humor Sufi Para Wali dan Kiai” karya Muhammad Muhibbuddin adalah sebuah karya yang membahas tentang penggunaan humor sebagai media dakwah dalam Islam.

Perlu diketahui, penggunaan humor dalam dakwah dapat membantu menarik perhatian masyarakat. Ketika seseorang mendengarkan dakwah yang hanya berisi nasihat-nasihat serius, terkadang orang tersebut bisa merasa bosan dan tidak fokus.

Namun, ketika dakwah disampaikan dengan menggunakan humor, orang tersebut akan tertarik dan ingin mendengarkan pesan dakwah yang disampaikan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya acara dakwah yang menggunakan humor seperti Stand Up Comedy Islam, yang sangat populer dan banyak diminati oleh masyarakat.

Fungsi Humor dalam Dakwah

Humor dapat membantu menyampaikan pesan dakwah dengan lebih mudah dipahami oleh masyarakat (hal. 23). Pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui humor biasanya lebih mudah diingat oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan humor dapat membangkitkan emosi, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengingat pesan dakwah tersebut.

Penggunaan humor juga dapat membantu memecahkan kesulitan dalam menyampaikan pesan dakwah. Terkadang, ada pesan dakwah yang sulit untuk disampaikan dengan cara yang langsung. Dalam hal ini, humor dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi kesulitan tersebut. Dengan menggunakan humor, pesan dakwah yang sulit untuk disampaikan dengan cara yang langsung dapat disampaikan dengan cara yang lebih halus dan mudah dipahami.

Namun, penggunaan humor dalam dakwah juga memiliki risiko. Salah satu risiko penggunaan humor dalam dakwah adalah jika humor tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan ketidaknyamanan di antara masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan humor dalam dakwah harus dilakukan dengan bijaksana dan tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Selain itu, humor dalam dakwah juga harus tetap memperhatikan konteks dan audiens yang ada. Ada banyak konteks dan audiens yang berbeda dalam dakwah, sehingga humor yang digunakan harus disesuaikan dengan konteks dan audiens yang ada. Jika humor yang digunakan tidak disesuaikan dengan konteks dan audiens yang ada, maka humor tersebut dapat menimbulkan kebingungan dan ketidaknyamanan di antara masyarakat.

Teknik Penggunaan Humor dalam Dakwah

Ada beberapa teknik dan strategi yang dapat digunakan dalam penggunaan humor sebagai media dakwah. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah penggunaan humor yang mengandung hikmah. Humor yang mengandung hikmah dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah memahami pesan dakwah yang disampaikan. Selain itu, penggunaan humor yang kreatif juga dapat membantu meningkatkan daya tarik dakwah tersebut.

BACA JUGA  Penanganan Terorisme di Indonesia: Perspektif Kebijakan Hukum Pidana dan Non-Pidana

Penggunaan humor dalam dakwah juga dapat dilakukan melalui penggunaan analogi atau perumpamaan yang kreatif. Analogi atau perumpamaan yang kreatif dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah memahami pesan dakwah yang disampaikan, sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan lebih mudah.

Buku “Ketawa Ambyar Ala Santri: Ngaji Kebahagiaan dengan Humor-Humor Sufi Para Wali dan Kiai” karya Muhammad Muhibbuddin memberikan banyak contoh penggunaan humor sebagai media dakwah dalam kehidupan sehari-hari (hal. 34). Buku ini membahas berbagai aspek penggunaan humor dalam dakwah, seperti strategi dan teknik penggunaan humor dalam dakwah, risiko penggunaan humor dalam dakwah, serta contoh penggunaan humor dalam dakwah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh penggunaan humor sebagai media dakwah yang disajikan dalam buku ini adalah penggunaan humor dalam kisah-kisah para sufi. Kisah-kisah para sufi seringkali dianggap serius dan sulit dipahami oleh masyarakat. Namun, penggunaan humor dalam kisah-kisah para sufi dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah memahami pesan dakwah yang disampaikan. Dalam buku ini, disajikan beberapa contoh kisah para sufi yang disampaikan dengan menggunakan humor yang sangat ringan.

Buku ini juga membahas strategi dan teknik penggunaan humor dalam dakwah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu strategi yang disajikan dalam buku ini adalah penggunaan humor yang tidak merendahkan atau menghina orang lain.

Humor yang merendahkan atau menghina orang lain tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan di antara masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan humor dalam dakwah harus dilakukan dengan bijaksana dan tetap memperhatikan nilai-nilai Islam.

Secara keseluruhan, buku “Ketawa Ambyar Ala Santri: Ngaji Kebahagiaan dengan Humor-Humor Sufi Para Wali dan Kiai” karya karya Muhammad Muhibbuddin adalah sebuah karya yang sangat menarik untuk dibaca. Buku ini membahas dengan detail penggunaan humor sebagai media dakwah dalam Islam, dan memberikan banyak contoh penggunaan humor dalam dakwah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, buku ini juga membahas risiko penggunaan humor dalam dakwah, serta strategi dan teknik penggunaan humor dalam dakwah yang dapat diterapkan dengan bijaksana. Buku ini sangat cocok bagi para penggiat dakwah, dan juga bagi masyarakat umum yang ingin lebih memahami penggunaan humor sebagai media dakwah dalam Islam.

M. Nur Faizi
M. Nur Faizi
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Bergiat sebagai reporter di LPM Metamorfosa, Belajar agama di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Yogyakarta.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru