31.5 C
Jakarta

Menyegarkan Kembali Khutbah Jum’at Kita dari Terorisme-Radikalisme

Artikel Trending

KhazanahResensi BukuMenyegarkan Kembali Khutbah Jum’at Kita dari Terorisme-Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Judul: Antologi Khutbah Jum’at Pilihan, Penulis: H. Muhammad Faizin, dkk., Penerbit: Alif.ID., Cetakan: 1, 2021, Tebal: 205 Halaman, ISBN: 978-623-94916-3-5 Peresensi: Fathur Roziqin.

Harakatuna.com – Pernahkah kita mendengar khatib membawa materi khutbah Jum’at yang isinya itu-itu saja? Bagaimanakah pola pikir jemaah salat Jum’at jika tiap-tiap khatib Jum’at selalu mengulangi materi yang itu-itu saja sehingga berimplikasi pada pemahaman sempit keberagamaan jemaahnya? Bagaimanakah menanggulangi problem tersebut?

Beberapa waktu lalu, di halaman Harakatuna, saya pernah menulis dan menyarankan agar materi khutbah Jum’at berupaya untuk mengusung materi kontra terhadap kelompok radikalisme-terorisme.

Opini itu berkesimpulan bahwa para ulama dahulu—dalam hal ini walisongo—telah mengajarkan tentang kemanusiaan dalam bernegara dan berbangsa serta menjaga persatuan dan kesatuan anak bangsa.

Tulisan tersebut menekankan untuk tidak saling menimbulkan perpecahan dan permusuhan antar sesama manusia; antar sesama anak bangsa; dengan tidak melanggar peraturan bagaimana negara-bangsa Indonesia ini dibangun berdasarkan kesepakan bersama.

Selain itu, poin penting tulisan itu, adalah bagaimana sekiranya materi khutbah Jum’at bermuatan lebih strategis dalam memperingati bahaya penyakit sesat tersebut. Karena itu, kelompok-kelompok radikalisme-terorisme dimungkinkan tidak punya tempat dan harus diperangi dengan narasi kontra melalui materi khutbah Jum’at yang sejuk dan menyejukkan berdasarkan panduan nilai-nilai kebangsaaan dan keagamaan yang toleran.

Setelah menamatkan buku Antologi Khutbah Jum’at Pilihan dan menuntaskannya sekali duduk saya jadi sangat bergembira dan berterima kasih kepada PZCNU yang punya inisiatif baik dan bijak jauh sebelum saya menulis opini tersebut.  Dalam buku tersebut setidaknya saya, sebagai pembaca, menangkap dua hal penting mengapa buku tersebut penting dibacakan oleh khatib Jum’at—untuk disampaikan kepada masyarakat umum—di tengah tantangan zaman. Demikian uraian buku tersebut.

Pertama, tentang pemahaman agama yang sempit atau larangan bagi seseorang berbicara agama tanpa berdasarkan ilmu sehingga dikhawatirkan memelintirkan maksud nash-nash kitab sucinya. Bagaimanakah kita mengetahui cir-ciri hal tersebut?

Contoh paling konkretnya adalah kelompok-kelompok yang selama ini berbicara tentang sistem khilafah sembari teriak-teriak negara Islam—yang pada dasarnya tidak ada ketentuan formal mengenai bentuk negara berdasarkan agama tertentu. Dan buku Antologi Khutbah Jum’at Pilihan ini cocok dibaca khatib Jum’at untuk kontra terhadap kelompok tersebut.

Kedua, arus teknologi membuat banjir informasi melalui media mainstream membuat kegaduhan makin hari makin bising sehingga solusinya adalah bagaimana menawarkan dan menyegarkan kembali materi khutbah Jum’at yang berdampak pada kesadaran kemanusiaan kita sebagai manusia.

Kebisingan inilah seharusnya harus diobati dengan narasi-narasi kesadaran keberislaman yang sejuk dan damai; dengan tidak gampang membentur-benturkan antara agama dan negara; antara kitab suci dan Pancasila dan sebagainya. Upaya demikian tak terelakkan dan pentingnya menyegarkan kembali materi khutbah Jum’at tersebut.

BACA JUGA  Menyingkap Kesesatan Terorisme, Jalan Tol Ideologis Menuju Surga

Kita mengutip dalam pengantar buku tersebut demikian. “Perubahan zaman yang tak terelakan ini harus dibarengi panduan dan pencerahan dari para tokoh agama agar masyarakat, khususnya umat Islam, tidak terjerumus dalam pemahaman agama yang sempit.

Pola beragama yang keras, radikal, ekstrim, dan (bahkan) mengarah pada terorisme yang banyak ditemui di dunia maya harus diimbangi dengan kontra-narasi yang mengarah pada perdamaian.”

Kebutuhan penyegaran kembali khutbah Jum’at tersebut adalah sebuah keniscayaan; sebab selalu ada pengaruh signifikan pada setiap apa yang didengar, apa yang dicerna, apa yang sampaikan, dan apa yang dikonsumsi oleh masyarakat; sehingga akan berdampak pada pembentukan karakter dan pola pikir masyarakat itu sendiri nantinya, khususnya dalam memahami esensi dari beragama dan bernegara.

Kita mengutip pada paragraf pengantar buku itu. “Semakin sejuk materi-materi yang disampaikan para khatib, maka semakin sejuk dan berkualitas pula kehidupan masyarakat, sehingga akan memberi pengaruh besar pada turunnya keberkahan Allah Swt dari langit.”

Ada semacam kebutuhan mendesak untuk menyegarkan kembali materi khutbah Jum’at kita agar kehidupan bernegara dan berbangsa kita damai nan sejuk, dan, semoga saja idealisme ini masih tetap menyelimuti cita-cita kita bersama, terbebas dari ancamanan bahaya yang kian hari kian tampak keberadaaan kelompok teroris-radikalis tersebut.

Tentu saja, buku ini diterbit-hadirkan dengan harapan agar menjadi oase angin segar di tengah gurun kehidupan keberagamaan kita pada ambang tantangan antara berpahaman sempit di satu sisi dan berpemahaman moderat di sisi lain.

Setidaknya buku ini layak dimiliki oleh tiga calon pembaca berikut. Pertama, takmir masjid. Kedua, para khatib Jum’at. Ketiga, koleksi perpustakaan masjid milik bersama (untuk memungkinkan masyarakat membaca dan menyegarkan pikirannya).

Ketiga pembaca di atas diharapkan mampu mengaktualisasikan materi khutbah ke dalam kehidupan nyata dalam bernegara dan berbangsa, dan mampu mengekspresikan keberagamaan dengan sejuk nan bijaksana dalam menyikapi perbedaan di tengah kebudayaan Indonesia yang patut kita rawat bersama ini.

Walhasil sekiranya buku panduan materi khutbah Jum’at ini, seperti tertulis dalam kata pengantarnya, “Bukan menjadi pertama dan terakhir dalam langkah ikhtiar memperkaya materi-materi khutbah wasatiah” yang menyegarkan pikiran dan kehidupan. Semoga ke depan edisi-edisi berikutnya sesuai harapan dan kebutuhan tantangan zaman. Selamat membaca!

Fathur Roziqin
Fathur Roziqin
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru