31.2 C
Jakarta

Mengenal Tingkatan Jin Dalam Islam

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahMengenal Tingkatan Jin Dalam Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Dalam kehidupan ini, kita mengenal makhluk lain yang diciptakan oleh Allah selain manusia. Kita sering kali mendengar makhluk yang bernama setan, jin dan malaikat, ke semuanya itu adalah makhluk ciptaan Allah. Dalam kesempatan kali ini, kita akan mengenal jin dan tingkatannya dalam Islam.

Jin sendiri adalah makhluk Allah yang tugasnya sama seperti manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Tugas jin untuk beribadah kepada Allah ini termaktub dalam Al-Quran, surat Az-Zariyat ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)

Walaupun sama-sama ditugaskan untuk beribadah kepada Allah, namun bahan dasar penciptaan manusia dan jin berbeda, manusia dari tanah dan jin dari api. Hal ini seperti yang diterangkan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad

خلقت الملائكة من نور وخلق الجان من نار وخلق آدم مما وصف لكم

Artinya: “Malaikat diciptakan dari cahaya, sementara jin dari api, dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan ciri-cirinya kepada kalian.” [HR. Muslim]

Karena jin ini seperti manusia yang diwajibkan untuk beribadah, maka jin pun beragam macam dan tingkatannya, ada yang rajin ibadah dan tentu juga ada yang ingkar terhadap ketetapan tuhan. Dan berikut tingkatan jin dalam Islam yang perlu diketahui sebagai tambahan pengetahuan yang dituturkan Syaikh Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam kitabnya Fathul Bari.

BACA JUGA  Menelan Ludah Bercampur Darah, Batalkah Puasanya?

قال ابن عبد البر: الجن على مراتب فالأصل جني، فإن خالط الإنس قيل عامر، ومن تعرض منهم للصبيان قيل أرواح، ومن زاد في الخبث قيل شيطان، فإن زاد على ذلك قيل مارد، فإن زاد على ذلك قيل عفريت، وقال الراغب: العفريت من الجن هو العارم الخبيث، وإذا بولغ فيه قيل عفريت نفريت.

Artinya: “Ibnu Abdil Barr rahimahullahu mengatakan, ‘Jin ada beberapa tingkatan. Bentuk aslinya disebut Jin. Yang tinggal bersama dengan manusia disebut Amir. Dan yang gemar mengganggu anak-anak disebut Arwah. Yang keji disebut setan. Yang lebih keji lagi disebut Maarid. Dan yang paling buruk disebut Ifrit.’ Ar-Raghib Al-Ashfahani mengatakan, ‘Ifrit adalah golongan jin yang buruk lagi keji. Yang lebih dari itu disebut Ifrit Nafrit”

Dari penjelasan ini menjadi jelas bahwa jin yang paling keji adalah ifrit nafrit dan yang suka bergaul dengan manusia adalah jin amir. Wallahu a’lam bishowab

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru