29 C
Jakarta

Memperkuat Fungsi Masjid untuk Pemberdayaan Umat

Artikel Trending

KhazanahTelaahMemperkuat Fungsi Masjid untuk Pemberdayaan Umat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com- Chanel Youtube Masjid Jenderal Sudirman, utamanya pada tayangan ngaji filsafat, menjadi salah satu pengantar tidur terbaik karena selain bisa belajar dari berbagai aliran filsafat tentang kehidupan, materi filsafat juga dibawa dengan santai, tidak seberat beberapa stigma negatif yang sering dialamatkan kepada filsafat itu sendiri. Ngaji filsafat yang diampu oleh Fahrudin Faiz, salah satu dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sudah dilaksanakan beberapa tahun silam. Setiap Rabu malam, para penggemar ngaji filsafat, berkumpul di Masjid Jenderal Sudirman, Yogyakarta semenjak pukul 19.00-22.00 WIB. Terkadang, beberapa jamaah ngaji filsafat, masih berbincang santai dengan Pak Faiz.

Para jamaah yang hadir beragam. Kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Sementara itu, saya pernah bertemu dengan salah satu peserta berasal dari non-Muslim. Kami sempat terlibat perkenalan pendek dan mengutarakan kesukaan kepada kegiatan rutin tersebut. Selain Selain ngaji filsafat, Masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta juga mengadakan ngaji Rubaiyat Rumi, Al-Qur’an, hingga kajian-kajian lainnya. Bagi saya, kegiatan yang diusung oleh masjid ini, sangat cocok dengan iklim dan budaya di Yogyakarta yang dihuni oleh para mahasiswa. Karena keberadaan masjid terletak dekat dengan beberapa kampus besar di Yogyakarta, maka tidak heran, kegiatan yang diadakan menyesuaikan dengan iklim dan budaya yang berkembang di Yogyakarta.

Masih dengan cerita tentang masjid, pernah suatu waktu ada sekelompok remaja masjid yang berbondong-bondong menjalankan program yang sangat dinanti oleh masyarakat seperti: berbagi makanan gratis, bahan makanan pokok seperti sayur, buah, yang dikelola oleh para remaja masjid tersebut. Video pendek kegiatan yang dilakukan para remaja masjid bersama masyarakat itu ramai di media sosial.

Cerita tentang masjid di atas, menjadi sebuah gambaran bahwa, masjid tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah untuk mempererat hubungan vertikal, akan tetapi harus mampu untuk melakukan peran dan fungsinya, salah satunya pemberdayaan ummat. Program pemberdayaan masjid memang tidak akan sama, antara satu masjid dengan masjid yang lain. Hal ini karena mengacu kepada di mana masjid itu berada. Sehingga dalam konteks pemberdayaan, ummat, setiap masjid perlu melihat budaya yang berkembang di suatu masyarakat.

BACA JUGA  Militansi Muslimah Eks HTI dalam Penyebaran Ideologi

Kalau kita lihat sejarah di masa silam, khususnya pada masa Rasulullah SAW. pada saat pindah ke Yatsrib, Rasulullah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dalam berdakwah serta membangun perdabatan umat. Orang-orang yang baru masuk Islam, mendapatkan pelajaran dasar mengenai agama. Jejak perjalanan Rasulullah SAW. menunjukkan bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Akan tetapi juga tempat pendidikan dan pengajaran serta menjadi cikal bakal adanya lembaga pendidikan.

Mengapa Pemberdayaan Umat Penting?

Isu tentang radikalisasi di masjid, menjadi perdebatan di kalangan umat Muslim karena justru menciptakan perpecahan di kalangan umat Islam sendiri. Di Prancis, kebijakan menutup masjid yang ditetapkan oleh pemerintah karena alasan bahwa, masjid sudah dimanfaatkan dengan menyebar kebencian dan menyebarkan paham Islam radikal-ekstrim. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai teror yang menewaskan banyak orang. Fenomena yang terjadi di Prancis, tentunya tidak ingin kita adopsi dengan kasus teror yang sama, di mana pemanfaatan masjid sebagai penyebaran ideologi.

Kita perlu memahami bahwa, memanfaatkan masjid untuk menebar kebencian satu sama lain, rasa takut adalah kegiatan yang sangat tidak bermanfaat karena justru menanamkan kebodohan kepada masyarakat dan menciptakan permusuhan antar kelompok. Masjid sebagai tempat kumpul para jamaah, memiliki potensi besar sebagai pusat pemberdayaan dan penguatan kapasitas kemasyarakat. Potensi yang sangat baik ini, bisa dimanfaatkan untuk apapun. Di satu sisi bisa menjadi ruang ideologisasi untuk menyebarkan kebencian dan menanamkan sikap permusuhan antar umat beragama.

Namun di sisi lain, masjid bisa difungsikan dengan baik untuk menjadi pusat pendidikan, pengajaran dan pemberdayaan umat untuk saling merangkul satu sama lain. Melalui kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, mengumpulkan orang-orang sebagai ruang belajar dan menempa diri, masjid bisa menjadi sarana sangat baik untuk meningkatkan spiritualitas sosial. Maka dari itu, pentingnya kesadaran dari seluruh masyarakat untuk merawat masjid dengan melakukan berbagai upaya pemberdayaan, agar keresahan terhadap radikalisasi masjid tidak semakin menguat sehingga menciptakan stigma buruk terhadap kalangan umat Islam sendiri. Wallahu A’lam.

Muallifah
Muallifah
Aktivis perempuan. Bisa disapa melalui Instagram @muallifah_ifa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru