31.2 C
Jakarta

Kedekatan Hubungan Taliban dan Pakistan Memicu Kekhawatiran Nuklir

Artikel Trending

AkhbarNasionalKedekatan Hubungan Taliban dan Pakistan Memicu Kekhawatiran Nuklir
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Kedekatan hubungan antara Pakistan dan Taliban memicu kekhawatiran baru dari mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) era Donald Trump, John Bolton.

Dengan bangkitnya Taliban, Bolton menyoroti kemungkinan dukungan kelompok ekstremis di Pakistan akan meningkat dan pada saatnya mengambil alih pemerintahan yang memegang kendali atas senjata nuklir.

Dalam sebuah podcast bersama Washington Post yang dikutip India Narrative, Minggu (29/8), Bolton mengatakan, sudah waktunya bagi AS untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Pakistan.

“Banyak konsekuensi mendalam dari eksodus Amerika dari Afghanistan bersaing untuk mendapatkan perhatian. Di antara tantangan utama, masa depan Pakistan menonjol,” kata Bolton.

Mantan Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional pada masa jabatan pertama George W Bush itu menuturkan, selama beberapa dekade, Pakistan telah mengupayakan pengembangan senjata nuklir.

Pada saat yang bersamaan mereka juga memberikan bantuan pada Taliban yang dianggap sebagai teroris oleh AS.

“Dengan jatuhnya Kabul, waktu untuk pengabaian atau penyangkalan telah berakhir. Pengambilalihan Taliban di sebelah segera menimbulkan risiko yang lebih tinggi,” jelasnya.

BACA JUGA  BNPT Serius Evaluasi Kinerja untuk Waspadai Pola Baru Radikalisme

“Ekstremis Pakistan akan meningkatkan pengaruh mereka yang sudah cukup besar di Islamabad, mengancam di beberapa titik untuk merebut kendali penuh,” tambahnya.

Bolton berpendapat, jika rezim radikal berkuasa di Pakistan, maka akan meningkatkan ketegangan, bukan hanya di kawasan, namun juga dunia.

“Senjata semacam itu di tangan seorang ekstremis Pakistan akan secara dramatis membahayakan India, meningkatkan ketegangan di kawasan itu ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” jelasnya.

“Prospek Pakistan menyelipkan hulu ledak ke teroris untuk meledak di mana saja di dunia akan membuat 9/11 baru yang jauh lebih mematikan,” terangnya.

Bahkan menurut Bolton, Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan telah lama menjadi sarang radikalisme, yang kini menyebar ke seluruh militer, ke pangkat yang tinggi.

“Kita harus menjelaskan kepada para pemimpin sipil bahwa Pakistan akan membayar harga yang sangat mahal jika mereka tidak menghentikan bantuan kepada Taliban,” imbau Bolton.

Untuk itu, Bolton menyarankan agar AS segera menghapuskan Pakistan sebagai negara sekutu NATO, kemudian menjatuhkan sanksi terhadap Islamabad, serta memperkuat dukungan ke arah India.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru