Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com – Makanan dan minuman adalah hal pokok dalam kehidupan manusia. Setiap manusia setiap hari bekerja untuk mendapatkan rezeki guna mendapatkan makanan dan minuman. Memang ada sebagian lelucon yang menyatakan bahwa sebenarnya kamu ini makan untuk hidup, apa hidup untuk makan?. Memang lelucon ini sangat klise, namun demikian apabila direnungkan sebenarnya kedua hal itu sangat terkait, memang hidup untuk makan, dan makan juga untuk hidup. Walaupun demikian, bagi seorang muslim terlepas dari lelucon tersebut, yang paling penting adalah bagaimana membuatkan makanan itu menjadi berkah dan membuat Allah ridho kepada kita dengan makanan tersebut.
Setiap makanan dan minuman apapun di dunia ini pada dasarnya adalah halal, kecuali makanan yang sudah jelas diharamkan oleh Allah. Namun demikian makanan yang halal itu akan berubah menjadi haram apabila cara mendapatkannya dengan cara yang salah. Oleh karena yang demikian maka cara menjadikan makanan menjadi halal adalah mencarinya dengan cara yang halal. Dan setiap makanan itu bisa membuat Allah ridho dengan catatan orang yang makan itu bersyukur kepada Allah.
Nabi Muhammad bersabda
إن الله تعالى ليرضى عن العبد يأكل الأكلة فيحمده عليها، ويشرب الشربة فيحمده عليها
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT meridhoi hamba yang memakan makanan, lalu dia memuji Allah atas makanan yang dimakan. Begitu juga seorang hamba yang minum minuman, dia memuji Allah atas minuman yang diminumnya.”
Jadi kata kuncinya adalah bersyukur setelah memakan makanan tersebut, bukan pada jenis makanannya. Makanan apapun seperti klepon, donnut, pecel, peyek, pizza itu jika mendapatkannya dengan cara halal maka makanan itu halal dimakan. Namun demikian jika setelah makan makanan tersebut langsung bersyukur seraya mengucapkan Alhamdulillah, maka hal inilah yang membuat Allah sangat ridho kepada kita.
Walhasil makanan dan minuman yang membuat Allah ridho kepada kita adalah makanan apapun yang setelah kita makan lalu bersyukur kepada Allah. Wallahu A’lam Bishowab
