27.4 C
Jakarta

India Siapkan Keamanan KTT G20 dengan Ratusan Ribu Petugas

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIndia Siapkan Keamanan KTT G20 dengan Ratusan Ribu Petugas
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. New Delhi – Sekitar 130 ribu petugas keamanan dan polisi Delhi yang berkekuatan 80 ribu orang akan dikerahkan saat India menjadi tuan rumah pada pertemuan puncak G20 di New Delhi pada 9 September 2023. Acara ini akan berlangsung di Pragati Maidan.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang berlangsung dua hari akan menghadirkan beberapa pemimpin negara berpengaruh. Beberapa kepala negara yang terkonfirmasi hadir adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden hingga Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Mohammed Bin Salman dari Arab Saudi. Namun, Presiden Tiongkok Xi Jinping kemungkinan besar akan melewatkan pertemuan tersebut.

Para pemimpin dari Jepang, Australia, Prancis dan Jerman juga diperkirakan hadir. Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Pimpinan PBB, Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, Organisasi Perdagangan Dunia, dan Organisasi Kesehatan Dunia juga akan hadir.

“Ini momen bersejarah dan penting,” kata komisaris khusus Kepolisian Delhi yang bertanggung jawab atas pengaturan keamanan di New Delhi Dependra Pathak.

Pathak menjelaskan, ribuan personel dari dinas keamanan pemerintah lainnya termasuk penjaga rumah dan Pasukan Keamanan Perbatasan akan dikerahkan untuk menjaga hukum dan ketertiban. “Untuk membendung protes dan pertemuan, kami akan memiliki kehadiran polisi yang memadai dan kuat,” ujarnya.

Meskipun Pathak bertanggung jawab atas keamanan di kota tersebut, tempat utama akan dijaga oleh tim di bawah komisaris khusus Kepolisian Delhi lainnya Ranvir Singh Krishnia. Meskipun ibu kota relatif damai, pada bulan lalu, ketegangan komunal berkobar di kota industri tetangga, Gurugram, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Selama pertemuan puncak akhir pekan ini, perbatasan New Delhi akan dijaga ketat dan akses ke kota tersebut akan diatur. Di kota berpenduduk 20 juta jiwa tersebut, pemerintah berencana melakukan penutupan sebagian area selama pertemuan puncak dengan sekolah, departemen pemerintah, dan dunia usaha diminta untuk tetap tutup selama tiga hari.

BACA JUGA  Ukraina Bantah Keterlibatan Dalam Serangan di Gedung Konser Moskow

Juru bicara Angkatan Udara India mengatakan, militer akan menerapkan langkah-langkah komprehensif untuk pertahanan udara terintegrasi di Delhi dan wilayah sekitarnya. Militer India, termasuk Angkatan Udara, bersama dengan Kepolisian Delhi dan pasukan paramiliter, akan mengerahkan sistem anti-drone untuk mencegah ancaman udara. Sekitar 400 petugas pemadam kebakaran juga akan dipanggil.

Ruang kendali keamanan sedang disiapkan di lokasi tersebut. Pengaturan keamanan khusus telah dibuat di hotel-hotel utama seperti Hotel ITC Maurya, tempat Biden akan menginap.

Perdana Menteri Narendra Modi telah mengubah kepresidenan India di G20 selama setahun menjadi acara nasional. Pemerintahannya mengadakan pertemuan-pertemuan berbeda yang diselenggarakan di beberapa wilayah penting di negara itu, termasuk negara bagian Arunachal Pradesh dan kota Srinagar di Kashmir.

Sepanjang tahun, jalan raya, bandara, halte bus, taman, stasiun kereta api, kantor pemerintah, dan media pemerintah dipenuhi iklan G20. Di New Delhi, air mancur baru dan tanaman hias menghiasi bundaran lalu lintas utama, sementara potongan lutung seukuran aslinya telah dipasang di beberapa area untuk melawan ancaman monyet di kota tersebut.

Modi meresmikan tempat senilai 300 juta dolar AS di ibu kota pada Juli untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak. Fasilitas ini merupakan bangunan berbentuk cangkang keong yang dapat menampung lebih dari 3.000 orang.

Pemerintah juga menyewa 20 limusin antipeluru dengan biaya 180 juta rupee India untuk mengangkut para pemimpin. Banyak pemimpin dunia bepergian dengan pengawal dan kendaraan mereka sendiri.

Tapi India telah meminta negara-negara untuk bersikap rasional mengenai jumlah mobil dan personel yang mereka bawa. Hanya saja permintaan ini belum menerapkan batasan apa pun bagi tamu undangan yang datang.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru