29.3 C
Jakarta

Ustaz Hamzah SAT: Amir Daulah Jawa Khilafatul Muslimin Sang Propogandis Singa Anti Toghut

Artikel Trending

Milenial IslamUstaz Hamzah SAT: Amir Daulah Jawa Khilafatul Muslimin Sang Propogandis Singa Anti...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Amir Daulah Jawa Khilafatul Muslimin, yang meliputi wilayah Merak sampai Madura dipegang oleh seorang propagandis handal. Sejak lama dia mewartakan keislaman dengan sangat ekstrem dan literlek demi menumpas ketoghutan. Dia adalah seorang hafid, namun tak mau tahu tentang kaidah tafsir Al-Qur’an. Dia bernama Ustaz Hamzah SAT (Singa Anti Toghut).

Hamzah SAT ini memiliki keahlian di bidang Al-Qur’an. Dia Amir daulah Khilafatul Muslimin satu-satunya yang hafal Al-Qur’an. Di dalam ceramah-ceramahnya, ia tak luput dengan mengutip Al-Qur’an. Namun, dia menafsirkan Al-Qur’an semaunya. Al-Qur’an harus mengikuti kepentingannya. Bukan sebaliknya.

Jika kita mengikuti ceramah-ceramah Hamzah SAT, baik yang tersiar di Youtub atau yang diberikan syarah/dikutip oleh beberapa pengikutnya sebagai opini, maka kita merasakan bahwa Al-Qur’an seperti dibajak. Bahasa Al-Qur’an dipersempit atas nama Jihad dan Khilafah. Silakan cek sendiri di Youtube.

Misi Menumpas Toghut

Hamzah SAT memiliki misi hidup untuk menumpas toghut dari muka bumi. Dengan misi itu, dia mengandaikan dirinya seperti singa, banyak diam tapi ditakuti. Gerak sedikit bergetar dan tewaslah lawannya.

Di sisi lain, Hamzah SAT memang lihai dalam berorator. Dia mempunyai segudang bahassa kunci untuk menarik perhatian publik. Dengan kelebihan itu, banyak yang bersimpati kepadanya. Buktinya, dia dipercaya memegang kekuasan menjadi Amir Daulah di Jawa dan Madura. Di mana dua suku ini sudah sangat kuat keagamaan, tradisi, dan adat istiadatnya.

Yang dilakukan Hamzah SAT bergerak dari bawah. Dari pengajian-pengajian di masjid demi masjid. Majelis-majelis di Jawa dan Madura, tak absen Hamzah SAT datangi. Seperti singa, ia tak mengenal lelah dan waktu. Namun, kini singa terlihat merasa capek, bahkan berubah menjadi yang lain. Tak ditakuti, malah menangis untuk tidak ditahan. Mereka memberikan alasan Khilafatul Muslimin untuk tidak dibubarkan oleh pemerintah. Berbagai cara sudah mereka lakukan dan tempuh.

Kini, aparat kepolisian terus menyelidiki Ormas ini. Bahkan, sejumlah petinggi kelompok ini masih terus diburu. Orang-orang yang disebut sebagai Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin, bahkan sudah ditahan. Kini tinggal ormas yang disebut-sebut berpotensi menjadi jaringan teroris, sudah tinggal rongsokannya.

BACA JUGA  Mewaspadai Dampak Serangan Iran-Israel di Indonesia

Tercatat sudah ada enam orang para petinggi Ormas Khilafatul Muslimin yang ditangkap. Kesemunya itu adalah penanggung jawab penyebaran ideologi khilafah. Diketahui, mereka berperan di bagian kewenangan doktrin-doktrin, kaitannya dengan khilafah.

Diketahui, kesehariannya mereka di dalam organisasi, mereka sama mendoktrin orang lain supaya khilafah dapat menggantikan Pancasila sebagai ideologi di Indonesia. Kabarnya banyak pula sekolah-sekolah dan masjid-masjid yang mereka kelola. Dilansir dari berbagai sumber, berdasarkan data yang didapat penyidik, diketahui bahwa Ormas Khilafatul Muslimin memiliki dan menaungi 30 sekolah yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Namun sayangnya, sampai saat ini kita belum mengetahui secara jelas-terperinci bentuk sekolah dan di mana saja lokasinya. Hanya saja dapat dipastikan bahwa puluhan sekolah itu memiliki keterkaitan dengan Khilafatul Muslimin, sekaligus menyebarkan ajaran khilafah. Di sekolah tersebut para petinggi ini menyebarkan doktrin-doktrin ideologi khilafah.

Hamzah SAT: Membahayakan Generasi Penerus

Hamzah SAT sebagai petinggi di dalam organisasi Khilafatul Muslimin, sudah menjadi kewajiban tersendiri untuk kita masukkan dalam keranjang merah, penuh catatan berbahaya. Dari mereka, rasanya sisa-sisa doktrin khilafah akan terus dipropagandakan. Dari mereka pula anak penerus bangsa bakal buta huruf tentang sejarah bangsa, kepahlawanan, Pancasila, dan titik nadir bagaimana susahanya mendirikan negara Indonesia.

Takutnya, generasi selanjutnya hanya mengenal-melek matanya tentang khilafah, sebuah sistem yang mereka agungkan, namun nihil nyata dan manfaatnya. Mereka akan memusnahkan tradisi yang sangat baik, dan sempat diperebutkan oleh bangsa lain. Jika di dada penerus hanya terisi doktrin jihad, takutnya hanya bisa merobek-robek keutahan nilai-nilai bangsa yang hari ini masih bisa dipertahankan sebab kita rawat. Dan entah tahu bagaimana nasib setelahnya, jika doktrin-diktrin miring tentang kenegaraan, kesosialan, dan kemanusiaan sudah tidak diperjuangkan dan dianggap sepele oleh penerus.

Dengan ini, Ustaz Hamzah SAT: Amir Daulah Jawa Khilafatul Muslimin sang propogandis singa anti toghut itu harus kita waspadai. Mereka ini yang bakal menjadikan generasi penerus sebagai generasi penggusur peradaban yang kita rawat saat ini. Jika Hamzah SAT masih diberi keleluasaan untuk tetap mempropagandakan khilafah, kita hanya menghitung hari melihat nasib bangsa ini. Entah…

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru