28.2 C
Jakarta

Hadis Nabi, Kemerdekaan Awal Dari Kesetaraan Manusia

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakHadis Nabi, Kemerdekaan Awal Dari Kesetaraan Manusia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Ketika melihat perayaan HUT ke-78 Republik Indoensia kemarin pada tanggal 17 Agustus. Kita disuguhkan berbagai karakter manusia hadir memenuhi Istana Merdeka dengan berbagai macam adatnya, pakaiannya dan sukunya. Mereka ini benar-benar sama sebagai manusia Indonesia. Tidak ada perbedaan sebagai manusia. Jika kita pahami ternyata awal dari kesetaraan ini adalah kemerdekaan, tanpa ada kemerdekaan tentu manusia akan mengganggap manusia itu berbeda tingkatan dan golongannya.

Ketika zaman penjajah dulu, manusia yang hidup di Indonesia digolongkan ke dalam tiga tingkatan. Pertama orang Eropa dan keturunanya, Kedua orang Timur asing dan ketiga rakyat pribumi. Orang pribumi menjadi kasta terendah di tanah airnya. Namun sejak proklamasi dikumandangkan, kemerdekaan bergema ke seluruh negeri, perlahan-lahan manusia Indonesia menjadi setara. Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah.

Rasulullah sendiri selalu berpendirian dan mengajarkan kepada seluruh umatnya bahwa semua manusia itu setara dan sama. Yang membedakaanya kedudukannya hanyalah keimanan dan ketakwaan. Siapa yang bertakwa memiliki kedudukan tinggi di sisi tuhannya. Rasulullah mengajarkan bahwa rupa dan harta tidak bisa dijadikan alat pembeda dan pembatas manusia. Yang paling mulia di antara manusia bukanlah yang banyak harta dan gagah rupa tapi ketakwaannya. Rasulullah bersabda:

BACA JUGA  Cegah Siksaan Allah dengan Melakukan Enam Hal Berikut ini

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ، فَمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ صَالِحٌ تَحَنَّنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ، وَإِنَّمَا أَنْتُمْ بَنِي آدَمَ أَكْرَمُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian. Siapa saja yang memiliki hati yang bersih, maka Allah menaruh simpati padanya. Kalian hanyalah anak cucu Adam. Tetaplah yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling takwa” (HR Al-Thabrani).

Konsep kesetaraan yang diajarkan Rasulullah ini sangat luar biasa. Dan tentu kesetaraan manusia ini diawali dengan kemerdekaan. Zaman Rasulullah hidup, Rasulullah sangat menganjurkan untuk memerdekakan para budak. Hukuman Islam juga banyak yang memerintahkan untuk memerdekaan budak. Tentu ketentuan Islam yang seperti ini menunjukkan bahwa manusia itu setara.

Dengan adanya kemerdekaan, tentu kesetaraan manusia ini sangat mudah diaplikasikan. Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru