26.7 C
Jakarta

Eks Napiter Ajak Masyarakat Tangkal Radikalisme dan Hoaks

Artikel Trending

AkhbarDaerahEks Napiter Ajak Masyarakat Tangkal Radikalisme dan Hoaks
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Padang – Mantan narapidana terorisme (napiter), Yanto Messi mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan paham-paham radikalisme, dan melawan informasi atau berita hoaks yang banyak beredar.

“Saya mengajak semua masyarakat bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mari kita sukseskan Pemilu 2024. Mari kita tolak dan hindari isu politik identitas yang bisa menimbulkan perpecahan,” kata Yanto kepada wartawan, Kamis (17/8).

Yanto mengatakan, hal ini bertujuan untuk menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2024. Sebab, tindakan radikalisme dan terorisme bisa memberikan preseden buruk bagi wajah Indonesia dan pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

Dia juga mengingatkan akan bahayanya dampak dari radikalisme dan terorisme. Apalagi, para pemuda pemudi yang sangat mudah terpapar radikalisme dan terorisme.

“Di era teknologi informasi ini penting, medsos juga penting. Tapi yang paling penting jangan terpancing dengan berita hoaks dan propaganda. Untuk mencegah itu, jangan cari perbedaan, tapi carilah persamaan,” ujar Yanto mantan kader organisasi terlarang Jamaah Islamiyah.

BACA JUGA  Polda Sulteng Serius Tingkatkan Kemampuan Imam Masjid untuk Tangkal Paham Radikal

Dikatakan, di zaman digital saat ini, masuknya paham teroris menggunakan cara yang halus. Selain doktrin secara langsung, media sosial juga digunakan untuk menyebarkan ajaran dan merekrut orang.

“Perlu ada kewaspadaan dan kepedulian kita semua. Agar sikap intoleransi dan radikalisme tidak mudah menyebar dan anak-anak kita tidak sampai terjerumus,” katanya.

Dia juga menekankan, agar belajarlah agama tetapi yang paling penting carilah guru yang benar agar bisa dimintai klarifikasi dan sebagainya. Ingatlah, hubbul wathan minal iman (mencintai tanah air sebagaian dari iman).

“Mulanya, saya mengikuti pengajian, yang ternyata ajaran maupun paham yang disebarkan kepada kami salah dan keliru. Intinya jangan grasa-grusu, pelajari terlebih dahulu apa saja informasi yang diterima, jangan ditelan mentah-mentah, mungkin itu pesan dan tips yang ingin saya sampaikan ke masyarakat,” ujarnya.

Terakhir dia mengimbau kepada masyarakat agar tak terjerat dan mengalami hal yang pernah ia lakukan dan jalani hingga berujung di penjara. Jangan menjadi sumbu pendek dan ikut-ikutan, pahami betul apa saja yang diterima dari manapun.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru