Harakatuna.com. Jakarta – Dalam rangka menangkal masuknya paham radikal di kalangan masyarakat, Gerakan Pemuda (GP Ansor Banyuwangi) menyelenggarakan Seminar Internasional Deradikalisasi. Seminar ini dihadiri oleh dai nyentrik kelahiran Lamongan, Gus Ahmad Muwafiq atau yang kesohor dengan sebutan Gus Muwafiq. Pihaknya secara khusus menjelaskan trik deradikalisasi.
Dalam seminar virtual tersebut, Gus Muwafiq menyampaikan tips dan trik deradikalisasi. Gus Muwafiq menyampaikan pentingnya menjaga toleransi agar bibit paham radikalisme tidak berkembang di masyarakat.
“Adanya benturan antara perkembangan zaman dan cara pandang agama yang belum berkembang membuat adanya benturan antar agama dan perkembangan zaman. Hal inilah yang melahirkan intoleransi hingga adanya paham radikalisme,” ucap dai.
Selain Gus Muwafiq dalam seminar bergengsi ini juga turut hadir empat pemateri baik dari internasional maupun lokal. Adapun pemateri di acara ini di antaranya, peneliti terorisme dari Sydney University Australia, Imam Malik Riduan. Dari internal hadir Ketua Ansor Banyuwangi, Ikhwan Arif, Ketua Matan Banyuwangi, M.Bisri Ihwan, Lc.,M.Pd. Hadir juga Ketua Fatayat Banyuwangi, Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah, S.Pd., M.M.
Toleransi Dapat Menjadi Trik Deradikalisasi
Ketua panitia Seminar Internasional Deradikalisasi, M Bisri Ihwan mengatakan, seminar internasional tentang trik deradikalisasi ini merupakan wujud serta Ansor Banyuwangi dalam menangkal penyebaran paham radikal yang saat ini masih sering ditemukan di tengah masyarakat.
“Salah satu cara dalam menangkal paham radikal adalah memberikan edukasi yang masif Kepada masyarakat tentang bahayanya paham tersebut,” kata Bisri Ikhwan yang juga ketua Matan Banyuwangi.
Selain itu, Ketua Ansor Banyuwangi, H Ikhwan Arif juga menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam mencegah masuknya paham radikal di tengah-tengah masyarakat. Terlebih dengan banyak kasus terosisme yang di lakukan bahkan diaktori oleh kaum muda.
“Kita ketahui bersama bahwa banyak pemuda yang menjadi pelaku utama dalam aksi radikal, seperti bom bunuh diri dan lain sebagainya. Untuk itu pentingnya pencegahan paham radikal dengan memberikan pemahaman sejak dini. Ini harus menyasar pada para pemuda,” ungkap H Ikhwan dalam Seminar Internasional Deradikalisasi.