Harakatuna.com. Yerussalem – Berdasarkan laporan Pusat Informasi Palestina, Kamis (5/10). Gerakan Pemuda di Al-Quds menekankan perlunya memobilisasi jamaah untuk shalat Jumat berikutnya di Masjid Al-Aqsa Al-Mubarak dan di halamannya untuk menghadapi agresi para pemukim Yahudi.
Gerakan pemuda tersebut menyerukan kepada semua warga di Tepi Barat, Al-Quds dan Palestina jajahan 1948 yang diduduki Israel untuk mendapatkan kehormatan dalam membela Masjid Al-Aqsa dan melindunginya dari Yahudisasi mengingat serangan serius yang sedang terjadi, demikian keterangan yang dikutip MINA, Sabtu (7/10).
Pemuda menekankan, jamaah yang datang ke Masjid Al-Aqsa adalah sebuah isu eksistensial yang harus dimenangkan, dan untuk mendukung dakwah Nabi-Nabi, terutama di masa-masa sulit saat ini.
Gerakan ini menegaskan kembali, Al-Aqsa adalah sebuah kepercayaan, dan merupakan kewajiban untuk mempertahankannya setiap saat, terutama karena Al-Aqsa menjadi sasaran perang agama dan belum pernah terjadi sebelumnya mengingat sikap diam internasional dan Arab.
Sebelumnya, Gerakan Hamas telah menyerukan kepada rakyat Palestina untuk mengintensifkan hubungan mereka di Masjid Al-Aqsa dan di alun-alun serta gang-gang di Kota Tua, untuk mengusir agresi pendudukan dan pemukim Yahudi menjelang hari raya Yahudi.
Hamas menyatakan, pendudukan secara berbahaya meningkatkan agresinya terhadap Al-Aqsa, melepaskan warga pemukim yahudi yang dilindungi oleh pemerintah pendudukan Israel yang fasis untuk menyerbu Al-Aqsa dan mencegah akses penjaga Masjid Al-Aqsa.
Ia menekankan, berjaga di Masjid Al-Aqsa akan menggagalkan serangan Israel dan menghalangi rencana Yahudisasi.
Rakyat Palestina dan perlawanannya akan menghadangi pendudukan Israel dan pemukimnya dengan ketabahan, perlawanan. Bahkan mereka akan meningkatkan perlawanan yang lebih besar, baik dengan berjaga, berkumpul di Al-Aqsa, atau perlawanan bersenjata, perlawanan pemuda revolusioner di titik kontak dengan musuh.