28.4 C
Jakarta

BNPT Sebut Perempuan Berperan Strategis Cegah Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalBNPT Sebut Perempuan Berperan Strategis Cegah Radikalisme
image_pdfDownload PDF

Harakstuna.com. Jakarta – Pejabat BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) menyatakan perempuan berperan strategis dalam mencegah radikalisme, terutama membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok paham kekerasan itu.

“Hal itu merujuk hasil survei BNPT pada 2020 menyatakan bahwa faktor yang paling efektif dalam mereduksi potensi radikalisme secara berturut turut adalah diseminasi sosial media, internalisasi kearifan lokal, perilaku kontra radikal dan pola pendidikan keluarga pada anak,” kata Kasubdit Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Badan BNPT Harianto di Tarakan, Kamis.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara dialog yang digelar Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltara dan BNPT dengan tajuk Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) “Cerdas Digital, Satukan Bangsa”.

Merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh BNPT tahun 2020 menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang paling efektif, termasuk peran wanita karena terkait pendidikan keluarga pada anak.

Perempuan memiliki posisi sangat vital dalam keluarga bahkan dalam masyarakat secara lebih luas, katanya karena seorang Ibu bisa menjadi partner dialog anaknya.

“Sebagai seorang istri, perempuan bisa menjadi partner diskusi suaminya dalam berbagai hal, sebagai contoh dalam pemahaman ajaran agama,” papar dia.

BACA JUGA  Amir Mahmud Sebut Ramadan Momen Pulihkan Kebersamaan Pasca Pemilu 2024

Perempuan, sebut dia, bisa menjadi filter atau pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing – masing.

“Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama di dalam keluarga, anak mulai dikenalkan dan diajarkan dengan berbagai hal yang ada di sekelilingnya dengan keluarganya, teman – temannya, barang – barang yang ada bahkan diajarkan tentang berbagai nilai sosial, budaya dan agama yang mereka anut,” katanya.

Dalam hal ini, tugas mendidik anak dalam lingkungan keluarga merupakan tugas resiprokal orang tua, tapi posisi perempuan, yakni sebagai ibu secara emosional lebih memiliki kedekatan terhadap anak.

Karena itulah, kunci penanaman karakter dan jati diri anak banyak bertumpu pada peran perempuan. Perempuan dalam peran seperti ini sebenarnya menjadi salah satu benteng dari pengaruh paham dan ideologi radikal yang saat ini juga mulai menyasar pada anak usia dini.

“Maka diperlukan upaya penanaman nilai kebangsaan, wawasan keagamaan dan kearifan lokal dalam keluarga menjadi sangat efektif sebagai filter dalam menangkal penyebaran radikalisme terorisme,” katanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru