33.2 C
Jakarta

Bersama Hancurkan Pilar-Pilar Khilafah dan Gurita Radikalismenya

Artikel Trending

Milenial IslamBersama Hancurkan Pilar-Pilar Khilafah dan Gurita Radikalismenya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com Umat Islam hari ini tidak sedang menghadapi masa-masa terburuk karena akibat ketiadaan Daulah Islamiyah. Umat Islam justru terhina dan merasa rendah karena buah dari tindakan khilafahisme, radikalisme, dan Daulah Islamiyah.

Pemikiran dan tindakan radikal telah mengendalikan mereka. Penyebab dari semua ini adalah jauhnya umat dari paham keagamaan yang moderat dan toleran. Cahaya dari pemikiran Islam justru mereka hitamkan agar menjadi lubang pembuangan nafsu khilafah.

Menjadi Antek Khilafah

Di sini orang-orang jahat dan radikal menjadi antek mereka. Mengapa mereka mau, karena selain iming-iming uang, mereka juga memberi gombalan bahwa jika tegak di garis dalam menegakkan khilafah, maka di akhirat kelak akan terang.

Bagi banyak orang, khilafah adalah sebagai jalan menemukan hidayah dan petunjuk. Alasannya karena hari ini sudah tidak ada lagi harapan kendati runtuhnya Daulah Islam. Orang-orang ini merasa bahwa dunia sedang buruk, dan di dalam rumahnya sedang tidak baik-baik saja, seakan-akan sanak keluarganya berada di jalur yang rentan dan jauh dari sumber hidayah dan ketakwaan.

Apakah ini karena sekularisme seperti yang diwacanakan aktivis khilafah? Tidak, tidak sama sekali. Justru hal tersebut akan terjadi bilamana orang-orang terus diberdayakan dengan tipu daya aktivis khilafah, yang sekoyong-konyongnya memberi rekomendasi bahwa surga dan pengaman sosial dunia akan didapat dari khilafah.

Rayuan Palsu

Ingat, kita tidak bisa menolong apa pun, kecuali sejatinya ada di tangan mereka dengan keyakinan bahwasanya Allah tidak mengubah kondisi suatu kaum sampai mereka mengubah segala yang ada pada diri mereka sendiri. Jika terus terpatri di dalam kubangan paham radikalisme, maka ia kalau tidak menjadi teroris (pembunuh), ia akan menjadi tukang menyesatkan orang berlandaskan agama.

BACA JUGA  Idulfitri: Keistimewaan Islam dan Momentum Kerukunan Universal

Sungguh tidak ada keraguan bahwa khilafah dan radikalisme membuka jalan orang-orang yang ditundukkan oleh HTI, orang-orang yang berjiwa lemah dan yang imannya goyah dengan godaan uang, posisi, dan wanita yang bersifat duniawi.

Radikalisme juga mengangkat promotor untuk dididik dalam asuhannya yang berada di bawah tanah. Mereka intens memberikan pelatihan propaganda untuk orang-orang ini, lewat media yang dikendalikan oleh kaum radikal untuk menunjukkan kepada mereka bahwa dengan khilafah akan menjadi apa saja, pemikir, sarjana, profesor, dan lain sebagainya. Intinya, yang penting orang pada mau kepada khilafah.

Jangan Tertipu

Dengan demikian, mereka mampu menipu banyak orang serta mempraktikkan distorsi dan pemalsuan Islam di hati kaum terpelajar secara besar-besaran, juga mengulangi klaim khilafah di telinga anak-anak kita.

Yang menjadi jurus ampuh aktivis khilafah hari ini mengatakan bahwa Indonesia sudah menjadi negara sekuler. Katanya Indonesia sudah meniru negara-negara seperti Aljazair, India, Turki, Irak, Syam. Klaim mereka bahwa negara-negara ini hukumnya Islamnya sudah dihapuskan setelah pendudukan Prancis pada 1830.

Dalam kondisi yang sangat buruk ini, sudah waktunya kita menjauhkan anak-anak dari paham khilafah dan ajaran-ajaran radikal. Bahkan menjadi suatu kewajiban bagi kita untuk terlibat terus dalam mengelola pendidikan dan kehidupan anak kita untuk terus berada di jalan yang benar. Kita juga harus berusaha merobohkan pemikiran menyimpangkan bangsa seluruhnya untuk jauh dari NKRI.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru