Harakatuna.com. Politik memiliki perkembangan yang cukup dinamis ke depan. Politik selalu bersinggungan dengan perubahan maka saking progresifnya politik muncul suatu statemen bahwa tidak ada teman dan musuh yang abadi dalam politik. Memahami statemen ini kita akan mengerti bahwa tidak perlu dibawa perasaan atau baper jika tiba-tiba koalisi kita harus berpecah karena itulah politik.
Kedinamisan politik ini telah mengantarkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menentukan pilihan calon wakil presiden Anies Baswedan yaitu Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin. Sehingga kemudian dilakukanlah deklarasi kedua calon presiden dan wakil presiden di Surabaya. Melihat kenyataan ini Partai Demokrat yang sebelumnya masuk dalam koalisi perubahan keluar karena merasa dikhianati.
Keputusan yang diambil oleh Surya Paloh merupakan sesuatu yang cukup berhati-hati dan penuh pertimbangan. Keputusan ini bukan sebatas keputusan pribadi melainkan didasarkan atas beberapa istikharah yang dilakukan oleh Kyai yang cukup dekat dengan Tuhan atau yang bisa disebut waliyullah. Maksudnya, keputusan deklarasi Anies-Cak Imin telah didasarkan pada usaha lahir dan batin sehingga di dalamnya bukan hanya ada peran manusia melainkan juga ada peran Tuhan.
Melibatkan Tuhan dalam segala urusan merupakan ajaran dari agama Islam. Bukankah muslim diajarkan untuk terlebih dahulu melakukan istikharah sebelum mengambil suatu keputusan? Istikharah di sini secara tidak langsung menjadi wasilah seorang hamba kepada Tuhannya untuk meminta keputusan terbaik dari beberapa pilihan sehingga keputusan itu dapat membawa kepada arah yang lebih baik dan membawa berkah. Hal-hal semacam ini penting diperhatikan bagi orang yang percaya bahwa agama adalah bagian dari “way of life“.
Jika kita membaca deklarasi Anies-Cak Imin, di situ akan menghadirkan banyak hal positif, di antaranya, mempersatukan santri nahdiyin dengan santri ikhwan yang pada mulanya mengalami perselisihan. Lebih dari itu, organisasi PMII dan HMI yang sebelumnya terpecah akan bersatu kembali. Karena secara geneologi Anis lahir dari organisasi HMI sedangkan Cak Imin terlahir dari organisasi PMII.
Langkah Surya Paloh dalam menyatukan dua kubu yang berseberangan adalah langkah yang mulia dan jelas itu dibenarkan oleh agama. Sebab, semua agama tidak menghendaki perpecahan di antara umat melainkan menginginkan persatuan di antara mereka. Dengan persatuan ini Negara Republik Indonesia akan berdiri tegak dan kokoh sehingga negara ini menjadi maju ke depan dan bangsa-bangsanya menjadi pribadi yang mulia seperti kota Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW menjadi kota yang berperadaban dan bangsa-bangsanya berilmu dan memiliki akhlak yang mulia.
Menjadikan suatu negara menjadi negara yang berperadaban tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Di situ ada perjuangan yang cukup keras yaitu menjaga persatuan di tengah perbedaan. Konsep mempersatukan perbedaan ini sesungguhnya telah digaungkan dalam istilah kebhinekaan di negara ini. Maksudnya, kebhinekaan ini mendorong bangsa untuk tetap bersatu meskipun mereka berbeda-beda. Karena perbedaan bukanlah petaka melainkan rahmat.
Negara yang maju ditentukan oleh kualitas bangsanya. Jika bangsanya selalu menebar hal-hal positif maka negara ini akan tumbuh dengan sendirinya menjadi negara yang maju. Sebaliknya, jika bangsanya selalu menebar hal-hal negatif seperti ujaran kebencian dan aksi-aksi kekerasan maka sangat mustahil negara itu berkembang ke arah yang baik. Dengan sikap yang bijaksana, negara ini akan menjadi harapan dalam membentuk bangsa ini menjadi bangsa yang berilmu dan bermartabat.[] Shallallahu ala Muhammad.