Harakatuna.com – Setelah hari perayaan kemerdekaan Republik Indonesia kita Harus banyak bersyukur kepada Tuhan yang telah membantu kita menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan Jepang dan Belanda. Saya pikir, kemerdekaan ini pasti ada bantuan tangan Tuhan. Sebab, secara persenjataan, Indonesia kalah jauh dengan persenjataan penjajah.
Kemerdekaan ini merupakan kemenangan. Hal ini mengingatkan bagaimana orang berbondong-bondong masuk ke dalam agama Islam pada masa Nabi Muhammad. Maka Nabi diperintahkan untuk membaca tasbih dan bersyukur sebagai bentuk kebahagiaan dalam meraih kemenangan.
Kita tidak boleh sombong meskipun bangsa ini sudah merdeka karena kesombongan itu akan mengakibatkan pada kelalaian sehingga kita terlena dalam zona nyaman. Sudah nyaman itu bukan sesuatu yang positif melainkan dapat membunuh perkembangan kita dalam meraih keberhasilan yang lebih baik.
Pertanyaannya, bagaimana cara untuk mensyukuri kemerdekaan di Republik Indonesia? Sebenarnya sangat sederhana yang dibutuhkan dalam mensyukuri kemerdekaan ini. Kita cukup menjaga negeri ini sebagai rumah sendiri karena dengan cara itulah kita tidak akan melakukan hal-hal yang berpotensi merusak rumah kita sendiri.
Penjaga negeri ini cukup dengan tidak menyebarkan paham radikal dan tidak melakukan ujaran kebencian. Penting mencegah penyebaran paham radikal disertai ujaran kebencian untuk menjaga keutuhan negara ini. Karena negara ini mengalami kerusakan dan keruntuhan jika paham radikal masih dipelihara.
Negara ini dibangun di bawah paham moderat yaitu paham yang terbuka terhadap perbedaan dan mencegah perpecahan. Sehingga dengan penegakan paham moderat bangsa ini tidak gampang saling mengkafirkan dan menyesatkan satu sama lain.