28.2 C
Jakarta

AMGPM Dapua Kolaborasi Klasis Pulau Ambon Tangkal Radikalisme Lewat Sosmed

Artikel Trending

AkhbarDaerahAMGPM Dapua Kolaborasi Klasis Pulau Ambon Tangkal Radikalisme Lewat Sosmed
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Ambon – AMGPM Daerah Pulau Ambon berkolaborasi dengan GPM Klasis Pulau Ambon untuk menangkal radikalisme di kalangan anak muda.

Hal itu diimplementasikan lewat kegiatan sharing session dengan topik ‘Milenial Menangkal Radikalisme Dengan Pemanfaatan Media Sosial’.

Sekretaris GPM Klasis Pulau Ambon, Pdt. Rinto Muskita mengatakan bahwa radikalisme telah menjadi gumulan GPM selama 29 tahun terakhir.

“Salah satu isu dalam pergumulan Gereja Protestan Maluku selama ini terkait dengan radikalisme dan membangun hidup bersama. Memang kita menggumuli itu dalam tema-tema Gereja kita sudah sekitar 29 tahun yang lalu. Bersama-sama hidup bersama dan itu menjadi tugas yang harus kita lakukan dan tugas itu tidak bisa kita kerjakan sendiri,” ungkapnya kepada TribunAmbon.com, Sabtu (5/8/2023).

Dikatakan, bahwa generasi muda menjadi sasaran Gereja dalam menangkal paham-paham radikalisme.

Karena generasi muda memiliki ruang aktivitas yang luas, sehingga memiliki peran lebih besar untuk menyuarakan pesan perdamaian.

“Sasaran kita kepada generasi muda lintas denominasi ataupun aliran kepercayaan karena memang ruang lingkup dan cakupan orang-orang muda itu punya aktivitas atau ruang gerak yang cukup luas. Sehingga lewat pertemanan lewat aktivitas mereka menjadi kelompok pemuda yang mampu menyampaikan pesan-pesan perdamaian dalam menangkal isu-isu radikalisme dan gereja sadari itu,” tuturnya.

Sehingga momen-momen seperti ini, melalui kerjasama dengan Angkatan Muda Daerah Pulau Ambon mempunyai tanggung jawab yang sama.

BACA JUGA  Begini Peran Perempuan Dalam Pencegahan Gerakan Radikal

Dalam kesempatan yang sama, Ketua AMGPM Dapua, Ruddy Rehatta berharap bahwa generasi muda mampu mengabaikan paham radikalisme dengan cara gencar menebarkan nilai-nilai positif.

“Dari kegiatan ini kami berharap bahwa sebagai generasi muda kita akan mampu untuk membackup diri kita sebagai generasi muda di zaman milenial ini dengan nilai-nilai yang positif sehingga paham radikalisme yang selama ini bernada negatif itu akan kita abaikan,” kata Rehatta.

Dikatakan, generasi muda harus menjadi agen-agen perubahan dengan memanfaatkan sarana media sosial secara bijak.

Sehingga nilai-nilai positif dapat tumbuh di kalangan anak muda serta lingkungan sekitar.

“Satu sisi yang perlu kita lihat bahwa pemanfaatan media ini adalah salah satu hal yang membuat nilai-nilai negatif itu makin berkembang. Karena itu kami mengharapkan bahwa dengan adanya sharing session ini akan membuat kita memanfaatkan media sosial dengan bijak sehingga kita justru menjadi agen-agen perubahan dan nilai-nilai positif kepada teman-teman muda kita dan kepada masyarakat dimana kita berada,” jelasnya.

Adapun Sharing session yang berlangsung di Cafe Agniya, Airsalobar, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, menghadirkan tiga pembicara di antaranya; Akademisi UKIM Ambon, Pdt. Steve Gaspersz, Akademisi IAIN Ambon, Abdul Manaf Tubaka, dan Ketua KPID Maluku, Mutiara D. Utama.

Dengan puluhan peserta pemuda delegasi dari Pemuda Muslim Pohon Mangga Airsalobar, Pemuda Anshor, Orang Muda Katolik dan Perwakilan AMGPM se-Daerah Pulau Ambon.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru