26.6 C
Jakarta

Tiga Titik Rawan Radikalisme di Sumenep

Artikel Trending

AkhbarDaerahTiga Titik Rawan Radikalisme di Sumenep
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Sumenep – Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim menyebut, ada tiga titik rawan adanya paham radikalisme di Kabupaten Sumenep, Madura. Hal itu disampaikan Abuya Busyro Karim kepada Menko Polhukam, Mahfud MD saat berkunjung ke Pondok Pesantren Annuqayah, Kecamatan Guluk-Guluk. “Kami melaporkan bapak Mahfud MD, tentang radikalisme di Sumenep,” kata Abuya Busyro Karim, Minggu (4/10/2020).

Abuya Busyro Karim menuturkan, tidak ada tren kenaikan, meskipun ada tiga titik yang masuk dalam pengawasan pemerintah bersama Polres Sumenep dan Dandim 0827 Sumenep “Di Sumenep ini hanya ada tiga titik, saya tidak ingin menyebutkan desanya,” sambung dia.

“Kami punya data tentang siapa saja yang memang masuk di Kabupaten Sumenep, kami ini artinya Pemerintah Kabupaten Sumenep,” ungkap dia.

“Tiga titik itu trennya malah napi yang memang keluar dan itu teroris, dan itu kembali ke beberapa titik. Tiga titik yang ada di Kabupaten Sumenep ini ada tiga desa,” kata mantan Ketua DPRD Sumenep ini.

BACA JUGA  PPKHI Kalteng Tolak Intoleransi dan Radikalisme

Sumenep Menolak Radikalisme

Menurut Bupati, para pelaku yang menganut atau menyebarkan paham radikalisme itu tampaknya pasti tidak bisa bergerak dengan leluasa. “Karena kultur Sumenep itu menolak dengan cara-cara kekerasan. Sehingga hanya cukup, bahkan satu titik itu hanya ada 10 orang,” tuturnya.

“Kami punya data, punya nama dan semacamnya pemerintah kabupaten Sumenep tentang masalah radikalisme yang ada di Kabupaten Sumenep itu. Dan tidak ada tren yang positif kenaikan radikalisme tidak ada, bahkan seandainya ada gerakan-gerakan sepertinya saja radikal itu masih berkomunikasi dengan kami,” katanya.

Hadirnya Mahfud MD ke Kabupaten Sumenep, diharapkan Abuya Busyro Karim, dapat memberikan pencerahan pemikiran-pemikiran. Alasannya, karena media sosial saat ini bagi yang tidak cerdas kadang-kadang itu dijadikan ketiga setelah Quran hadist dan media sosial. “Sepertinya kebenaran ada di sana, dan itulah perlunya pendekatan dari semua pihak, untuk terus melakukan pendekatan-pendekatan pencerahan bertemu dan berbicara dan insyaallah itu akan memberikan dampak yang positif,” ujarnya.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru